Demikiansurat penawaran kerjasama ini yang dapat kami sampaikan. Apabila ada informasi yang ingin diketahui lebih lanjut, Bapak/Ibu bisa menghubungi kami di nomor (022) 1183 74 atau di email: ojekexpress.amanah@gmail.com. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapakan banyak terima kasih. Direktur PT.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Surat Pembaca? Mungkin anda pernah mendengar kata Surat Pembaca? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, cara, manfaat, struktur dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Surat Pembaca Surat pembaca adalah surat yang ditulis oleh pembaca yang dicantumkan dalam surat kabar dan majalah yang mengandung kesan, kritik, saran, keluhan, seruan, permintaan, ucapan terima kasih dan lain-lainnya. Ciri-Ciri Surat Pembaca Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari surat pembaca, yakni sebagai berikut Surat berisi tentang beragam pesan mulai dari kritik, sanjungan, permintaan dan undangan, kepada lembaga atau seseorang tertentu. Berbentuk umum maksudnya surat yang bisa dibaca oleh orang banyak, menasihati isi pesan yang dicapaikan mengakibatkan keinginan hidup orang banyak. Ringkas, padat dan jelas. Surat pembaca terdiri atas 1 samapi 4 alinea. Isi yang dicapaikan dalam surat pembaca langsung ke inti pembicaraan. Memakai bahasa yang formal, sopan dan komunikatif. Berikut ini terdapat beberapa cara menulis surat pembaca baik dan benar, yakni sebagai berikut Pertama-tama anda harus menentukan tema apa yang mau anda tulis. Dengan adanya tema yang jelas, ini membantu anda agar lebih fokus untuk menulis. Judul yang akan dipilih juga harus mempunyai daya tarik bagi pembaca dan jangan asal pilih agar pembaca tidak melewatkan halaman surat pembaca yang berisi tulisan anda nantinya. Gunakan tulisan dan bahasa yang baik dan benar. Banyak penulis menyisipkan bahasa asing ke dalam tulisannya, padahal sebenarnya itu tidak perlu. Bagaimana pun, menulis tulisan dengan bahasa yang jelas dan bagus akan mempunyai nilai tersendiri di mata pembaca. Jika anda sering melihat atau membaca surat pembaca di berbagai media cetak seperti surat kabar, tabloid ataupun majalah, anda akan melihat tulisan-tulisan yang singkat dan padat. Ini bertujuan agar redaksi yang bertugas memuat tulisan anda dapat lebih mudah untuk mempertimbangkan apakah tulisan anda pantas dimuat atau tidak. Kalau tulisan anda sudah selesai, maka jangan terburu-buru untuk menyerahkannya ke media cetak. Alangkah baiknya jika anda baca lagi, dan lihat lagi karena siapa tahu ada kata-kata atau penulisan yang kurang tepat. Buatlah tulisan anda sesempurna mungkin menurut anda, atau anda bisa meminta bantuan saran dan kritik dari kakak senior anda untuk membaca hasil tulisan anda. Kalau masih ada penulisan yang kurang bagus, perbaikilah dan jadikan tulisan anda nyaman untuk dibaca. Pada saat anda akan mengirimkan hasil tulisan anda, buatlah surat pengantar untuk tim redaksi. Ini akan lebih kelihatan sopan di mata mereka. Tulislah surat pengantar yang ringkas, tidak usah terlalu panjang. Anda cukup memberitahukan apa judul yang anda kirimkan, dan tulisan anda ingin dimasukkan ke dalam rubrik surat pembaca. Jangan lupa cantumkan Nama, alamat dan nomor telepon anda. Lampirkan juga foto copy identitas diri anda seperti KTP atau SIM, atau kartu pelajar anda. Anda harus mentaati ketentuan ini karena di setiap media cetak ada halaman opini yang akan memuat identitas diri anda. Saatnya untuk mengirimkan tulisan anda ke redaksi. Sebaiknya kirimkan hasil tulisan anda ke media cetak yang mempunyai latar belakang yang sama dengan tulisan anda. Ini bertujuan agar tulisan anda dapat dimuat di media cetak mereka. Jangan mengirimkan tulisan anda pada media yang latar belakangnya jauh berbeda dengan tema judul anda, karena anda akan menelan kecewa bahwa hasil tulisan anda tidak dimuat pada media tersebut. Setelah anda mengirimkan tulisan anda, jangan lupa pantau terus tulisan anda apakah sudah dimuat atau belum. Biasanya redaksi tidak akan memberitahu kita ketika tulisan kita akan di muat. Jadi, anda harus membeli media cetak tersebut untuk memantaunya. Kalau semua usaha telah anda lakukan dan ternyata tulisan anda tidak dimuat pada media tersebut, maka anda tetap punya hak dan kesempatan untuk mengirim ulang tulisan anda. Mungkin untuk kali ini anda belum beruntung, maka cobalah membuat tulisan-tulisan lagi. Buatlah dokumentasi dari semua tulisan-tulisan surat pembaca anda dan jangan dibuang, ini bisa berguna bagi anda di kemudian hari. Jadikan tulisan-tulisan yang anda buat sebagai dokumentasi contoh surat pembaca. Manfaat Surat Pembaca Berikut ini terdapat beberapa manfaat surat pembaca, yakni sebagai berikut Surat pembaca dibuat untuk memberikan usulan, tanggapan maupun masukan terutama untuk kepentingan umum. Surat pembaca dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan opini, saran, pendapat untuk kepentingan orang banyak. Isi surat pembaca dapat diperoleh dari berbagai topik yang dianggap penting. Kontribusi berupa surat pembaca ini biasanya merupakan kontribusi non-komersil. Itu tujuan dimuatnya surat pembaca. Namun si penulis surat pembaca mendapat keuntungan berupa akan semakin dikenal oleh banyak orang. Struktur Surat Pembaca Dibawah ini adalah susunan dari surat pembaca yang baik dan benar. Strukturnya yaitu sebagai berikut Judul Lokasi dan waktu kejadian kejadian yang dialami Kronologis kejadian Kritik dari penulis Saran yang diajukan penulis Identitas penulis Ada bermacam macam motif dari surat pembaca yang harus kita ketahui. Beberapa diantaranya yaitu Surat pembaca bermotif keluhan, surat pembaca ini cenderung mengemukakan kesulitan atau perasaan susah yang dialami penulis sehubungan dengan adanya ketidaklancaran pelayanan. Surat pembaca bermotif kritik, yaitu salah satu jenis surat pembaca yang mengemukakan kesalahan dan kejanggalan yang dilakukan oleh suatu instansi. Surat pembaca bermotif saran, yaitu surat pembaca yang didalamnya berisi pernyataan atau pikiran yang disampaikan agar dipertimbangkan, Surat pembaca bermotif pujian, yaitu surat pembaca yang berisi pernyataan yang bersifat penghargaan, rasa terima kasih atas pelayanan yang telah dilakukan suatu organisasi atau instansi. Surat pembaca yang bermotif informasi biasanya semata-mata berisi pemberitahuan tentang sebuah keadaan. Unsur-Unsur Surat Pembaca Berikut ini adalah unsur-unsur dari surat pembaca yaitu Ditujukan kepada instansi pemerintah, perusahaan, sawasta, atau pribadi tertentu. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan lugas. Kata-kata yang digunakan harus baik, sopan, dan tidak menyinggung orang yang bersangkutan Harus ada judul untuk menarik perhatian pihak-pihak yang terkait dengan isi surat. Nama pengirim surat harus dicantumkan untuk mengetahui identitaspengirim, sehingga pembaca akan memahami respons, klarifikasi, atau sikap pihak terkait. Contoh Surat Pembaca Dibawah ini adalah beberapa contoh dari surat pembaca yaitu 1. Contoh pertama Yth. Kepala SMP Harapan Jaya Banyak siswa siswi SMP Harapan Jaya, termasuk saya, yang mengeluh soal kebersihan toilet sekolah. Ada beberapa toilet yang terjaga kebersihannya, ada juga yang tidak. Air keran yang tidak mengalir, bau tidak sedap, fentilasi udara yang kurang sehingga toilet menjadi pengap, ketidaktersediaan sabun, ember yang kotor sehingga airnya juga kotor. Terkadang juga ada ember atau gayung yang pecah sehingga kami kewalahan untuk mengambil dan mengisi air. Itu merupakan beberapa masalah yang sering membuat kami mengeluh. Menurut saya, perlu ada sedikit perbaikan pada toilet sekolah agar kami yang menggunakan dapat merasa nyaman dan tidak mengeluh lagi. Sebaiknya fentilasi udara ditambah agar sirkulasi udara tetap lancar dan toilet tidak terlalu gelap. Jika perlu, disetiap toliet juga ditambahkan tempat cuci tangan dan tentunya disediakan sabun. Siswa siswi SMP Harapan Bangsa juga perlu diberi penyuluhan tentang kebersihan toilet agar lebih disiplin lagi dalam menggunakannya. Demikian saran dari saya, semoga bapak berkenan untuk mempertimbangkan hal tersebut. Sekian dan terimakasih. 19 Januari 2014 Ahnaf Yasin / IX D 2. Contoh kedua Yth. Kepala SMP Harapan Bangsa Disetiap kelas terdapat alat untuk membersihkan kelas, seperti sapu dan kain pel. Tetapi alat-alat tersebut sering hilang begitu saja. Terkadang ada juga siswa/i kelas lain yang meminjam sapu ataupun kain pel namun tidak dikembalikan lagi ke kelas tersebut. Hal tersebut dapat membuat siswa kewalahan untuk melaksanakan piket. Banyak juga siswa yang mengeluh atas ketidaknyamanan itu. Saran saya, sapu maupun kain pel milik setiap kelas diberi nama kelas tersebut agar mempermudah siswa/i mencarinya. Mereka yang tidak mengembalikannya lagi juga perlu diberi peringatan agar selanjutnya jika meminjam alat kebersihan tidak lupa untuk mengembalikan. Hal itu semata-mata juga mengajarkan siswa untuk selalu bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat dan dapat lebih disiplin lagi. Demikian saran yang saya sampaikan kepada bapak, mohon maaf jika terdapat salah kata. Sekian dan terimakasih. Jakarta, 20 November 2013 Anastasia Greta Elena / IX-4 3. Contoh ketiga Tampilan Baru untuk Kantin Sekolah Melalui surat pembaca ini, saya ingin berkomentar tentang kantin yang ada di sekolah saya, SMP Negeri 1 Pati. Selama ini saya melihat bahwa kebersihan kantin masih kurang. Itu terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan di sekitar kantin. Lokasi kantin juga terlalu sempit. Jajanannya juga kurang bervariasi. Jika waktunya jam istirahat, kantin berubah menjadi seperti pasar malam yang orang-orangnya berdesakan satu sama lain. Itu disebabkan oleh jalan menuju ke kantin sangat sempit. Apabila saya sedang membeli makanan di kantin, rasanya seperti kekurangan oksigen. Hawa di dalam kantin sangatlah pengap dan panas. Oleh sebab itu, saya meminta kepada pihak sekolah untuk merombak ulang kantin sekolah. Saya ingin kantin di SMP Negeri 1 Pati diperbanyak jumlahnya. Makanan dan minuman diusahakan menjual produk yang sehat misal lebih banyak menjual nasi beserta lauk-pauknya. Supaya terlihat lebih bersih, lebih baik tempat sampah di kantin diperjelas dan diperbanyak. Supaya kantin di sekolah lebih menarik, tolong diadakanlah lomba menghias kantin dan interiornya pula. Dan agar pembeli menjadi lebih nyaman, tempat duduk di kantin untuk bisa ditambah jumlahnya. Dan lebih bagus lagi jika kantin diberi pengharum ruangan. Kami berharap yang terbaik untuk sekolah kami terutama kantin kami. Semoga pihak sekolah bisa membantu kami agar kami lebih nyaman untuk menikmati waktu istirahat kami. Kepada Jawa Possaya mengucapkan terima kasih atas dimuatnya surat pembaca ini. 20 Novemver 2013 Elsantika Meldacindya Nurmaya/ IX I Demikian Penjelasan Materi Tentang Surat Pembaca Pengertian, Ciri, Cara, Manfaat, Struktur dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
Nasabahdatang di Event Livin Sukha. Nasabah A pengguna Skyz menukarkan 30.000 Livin'poin menjadi 10.000 GarudaMiles, maka Nasabah mendapat bonus 3.000 GarudaMiles (10.000 x 30%) Jika Nasabah A hadir dalam Event Livin Sukha, dan melakukan claim di booth GarudaMiles, maka Nasabah berhak mendapatkan bonus tambahan 500 GarudaMiles.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi further information please contact informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami diFor further information please contact us atUntuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi nomor yang ada di website further information please contact the number on our membutuhkan informasi lebih lanjut silahkan hubungi contat person you need further information please contact our person informasi lebih lanjut silahkan hubungi Ciontact person further information please contact our Ciontact person. Orang-orang juga menerjemahkan untuk informasi lebih lanjut , silahkan hubungiinformasi lebih lanjut , silahkan hubungi kamiinformasi lebih lanjut , hubungiinformasi lebih lanjut silahkan kunjungiinformasi lebih lanjut silakan hubungiuntuk informasi lebih lanjut , silahkanUntuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Contact Person further information please contact our Contact lebih lanjut silahkan hubungi INFORMATION PLEASE informasi lebih lanjut silahkan hubungi Bank further information, please contact your informasi lebih lanjut silahkan hubungi Bank further informations, please contact your informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami langsung di nomor kontak yang telah further information, please contact us directly at the contact number informasi lebih lanjut , hubungiinformasi lebih lanjut , hubungi kamiuntuk informasi lebih lanjut silahkan kliksilakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjutUntuk informasi lebih lanjut silahkan hubungiFor more information please contactTerima kasih mengunjungi, informasi lebih lanjut silahkan hubungi visiting, more information please contact lebih lanjut silahkan hubungi saya!More details information please feel free to contact me!Setiap informasi lebih lanjut silahkan hubungi saya setiap more informations please contact me at any Anda memerlukan informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami setiap you need more information please contact us at any lebih lanjut silahkan hubungi PermataTel di further information please contact PermataTel at informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sophie Loran, Koalisi more information, please contact Sophie Loran, Cool informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami Layanan more information please contact our Support lebih lanjut silahkan hubungi 021 information please contact021 informasi lebih lanjut silahkan hubungi Bank additional information, please contact your lebih lanjut silahkan hubungi;For further information please contactUntuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami via email[ email protected] atau[ email protected].For further information please contact us via email ptl[email protected] or[email protected].Pipa GalvanisKami Star Jaya Sejahtera menjual berbagai macam tipe pipa salah satunyapipa galvaniskami juga menyediakan pipagalvanisbesipvcuntuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Contact person kami terima PipeWe Star Jaya Sejahtera sell various types of pipes, one of them is galvanized pipewe alsoprovide pipes galvanized iron pvcfor further information please contact our Contact personthank memiliki mesin ini dengan berbagai tipe dan kapsitas, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi have this machine with various types and capacities, for further information please contact melayani pengiriman keseluruh Indonesia, Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi nomor yang tercantum di dalam website kami, dan segera dapatkan harga serve delivery throughout Indonesia, For more information please contact the number listed on our website, and immediately get the attractive lebih lanjut silahkan hubungi kami bebas, atau kunjungi website kami www. acparts. information please contact us freely, or visit our website www. acparts. lebih lanjut silahkan hubungi saya kapan saja, kami dapat menghasilkan item tiup sesuai dengan kebutuhan more informations please contact me at any time, we can produce any inflatable items according to your Profesional melakukan Honda Engine Mount,jika perlu mempelajari informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami. Terima kasih banyak!We are Professional doing Honda Engine Mount,if need learn more information please contact us. Thanks so much!Jika pertanyaan kamu tidak ada di sini atau jika kamu ingin informasi lebih lanjut silahkan hubungi your question isn't here or if you would like more information please contact One Stop Printing terbaik dapat anda temukan di Aladdin Copy danDigital Printing, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang jugaThe best One Stop Printing Service can be found in Cano Copy andDigital Printing, for more information please contact us now.
Kamimenggunakan cookies untuk mengoptimalkan navigasi, fitur serta konten yang lebih Relevan. Untuk detail informasi lengkap tentang cookies silahkan lihat Kebijakan Cookies kami. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookies serta data pribadi kami sesuai dengan Kebijakan Privasi kami.
Mahasiswa/Alumni Universitas Airlangga26 Februari 2022 1743Hai, Dina F. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Salah satu manfaat menemukan informasi adalah pembaca lebih mudah memahami topik penjelasan dengan cara yang cepat dan tepat. Yuk, kita simak pembahasan berikut. Informasi adalah segala data atau fakta yang terdapat dalam sebuah wacana. Dalam sebuah wacana, terdapat dua jenis informasi, yaitu informasi tersurat dan informasi tersirat. Informasi tersurat adalah informasi yang tertulis dengan jelas dalam teks bacaan. Sementara itu, informasi tersirat adalah informasi yang tidak tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersebut dapat ditemukan dengan membaca teliti keseluruhan isi teks. Langkah-langkah dalam mencari informasi dalam teks adalah sebagai berikut. 1. Bacalah teks dengan saksama. 2. Catatlah bagian-bagian penting yang tertulis jelas dalam teks tersurat. 3. Simpulkan pokok informasi yang ditemukan dalam teks tersirat. Dari penjealsan tersebut, pembaca dengan cepat dapat menemukan informasi dalam teks. Jika informasi-informasi penting sudah dicatat, maka pembaca dapat memahami teks tersebut dengan tepat. Jadi, salah satu manfaat menemukan informasi adalah pembaca lebih mudah memahami topik penjelasan dengan cara yang cepat dan tepat. Semoga membantu.
NomorRekening Harus Valid Jika Tidak Maka TIDAK BISA WITHDRAW Untuk informasi lebih lanjut anda boleh menghubungi kontak GACORWIN. Syarat Dan ketentuan Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan menyetujui Kebijakan Privasi pada Situs ini. HK SIANG. 6785
ο»ΏLayanan pelanggan di suatu perusahaan sangat penting untuk dilakukan. Interaksi antara pelanggan dengan pihak perusahaan menjadi jembatan bagaimana calon konsumen dapat menentukan untuk membeli produk yang ditawarkan. Tim sales perusahaan diharuskan memiliki respon yang cepat dan relevan sesuai pertanyaan yang diajukan oleh calon konsumen. Tim customer service perusahaan dapat memberikan jawaban secara cepat agar calon konsumen merasa dihargai dan diperhatikan. Rasa empati ini juga perlu untuk membangun kepercayaan konsumen. Agar selalu siap dalam segala keadaan, Anda dapat menggunakan template pesan customer service untuk keluhan pelanggan. Template ini sangat bermanfaat agar respon terhadap pelanggan dilakukan secara cepat dan sesuai keluhan yang diajukan pelanggan. Pentingnya Pesan Customer Service untuk Keluhan Pelanggan Customer service sangat penting untuk ada pada setiap perusahaan. Tim ini membantu menjawab semua keluhan maupun pertanyaan pelanggan terhadap layanan perusahaan. Agar mempermudah dalam menjawab keluhan pelanggan, tim customer service dapat membuat template pesan sesuai jenis keluhan yang ditanyakan oleh pelanggan. Template pesan keluhan pelanggan merupakan pesan yang dibuat khusus yang akan digunakan customer service saat berkomunikasi dengan pelanggan dari berbagai jenis keluhan pelanggan dengan berbagai media. Dikatakan sebagai template siap pakai, agar tim customer service mampu menjawab keluhan pelanggan secara cepat dan efektif dalam setiap situasi. Template ini juga dapat digunakan untuk media berupa email, call center, whatsapp business API, dan media sosial. Baca Juga Penerapan Implementasi CRM sebagai Strategi Kelola Bisnis 11 Contoh Template untuk Customer Service 1. Template Sambutan Terhadap Keluhan Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Selamat datang di Customer Service [Toko/Bisnis]. Nama saya [Agent], apakah ada yang bisa saya bantu? Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, silahkan hubungi kami pada jam operasional Senin-Jumat jam – di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail [alamat e-mail]. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menghubungi kami. Salam hangat, [Agent] 2. Template Respon Keluhan Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent] dengan senang hati akan membantu keluhan Anda. Kami sangat menghargai upaya Anda dalam menyampaikan keluhan terhadap produk layanan perusahaan kami. Saya akan mencari solusi terbaik untuk Anda. Terima kasih sudah mengerti dan memberi tahu kami. Saya akan membantu Anda dengan cepat. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] 3. Template Informasi Tambahan dari Keluhan Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent] dengan senang hati akan membantu masalah Anda. Sebelumnya saya minta maaf Anda harus mengalami masalah ini. Bisakah Anda menjelaskan lebih detail agar saya bisa mengetahui masalah Anda dengan baik? Bisakah Anda konfirmasi ID pesanan/alamat pengiriman/nomor keluhan Anda? Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Nama Agent] 4. Template Pesan Meskipun Belum Ada Solusi Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent], dengan senang hati akan membantu masalah Anda. Kami belum dapat menawarkan [Solusi] untuk masalah Anda. Namun, kami sangat menghargai masukan Anda dan berharap diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah Anda. Kami memahami perasaan Anda yang terganggu atas masalah ini. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent], dengan senang hati akan membantu masalah Anda. Saya masih memerlukan waktu untuk mendapatkan informasi sesuai keluhan yang Anda ajukan. Bolehkah Anda menunggu sementara itu? Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon ganti] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] 6. Template Meminta Maaf Kepada Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent], dengan senang hati akan membantu masalah Anda. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami terkait kesalahan teknis perusahaan kami. Saya akan perbaiki masalah ini segera. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] 7. Template Mengakui Kesalahan terhadap Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent], dengan senang hati akan membantu masalah Anda. Kami mengakui kesalahan teknis yang terjadi terhadap pembayaran produk yang Anda pilih. Untuk selanjutnya sudah kami sampaikan ke tim internal untuk proses lebih lanjut. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] 8. Template Memberikan Solusi Keluhan Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terima kasih sudah menghubungi [Toko/Bisnis]. Saya, [Agent], dengan senang hati akan membantu masalah Anda. Kami telah mengirim ulang pesanan Anda dan mengirimkan saldo ke akun Anda. Selanjutnya, Anda dapat melakukan pemesanan kembali. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] 9. Template untuk Follow Up Pelanggan Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Saya [Nama Agent] izin bertanya untuk produk A ingin dikirim kapan? Apakah ingin dikirim hari ini atau besok? Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] 10. Template Pengisian Formulir Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Terimakasih sudah menghubungi call center. Kami ingin memberikan Anda layanan terbaik untuk keluhan yang Anda hadapi. Apakah Anda dapat meluangkan waktu untuk mengisi formulir ini sebagai bentuk feedback terhadap layanan kami. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] Selamat Pagi, [Nama Pelanggan] Apakah informasi yang saya sampaikan sudah cukup jelas atau ada lagi yang ingin ditanyakan? Karena tidak ada tanggapan lagi, maka percakapan ini akan saya akhiri. Semoga informasi yang saya sampaikan cukup jelas dan membantu Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau bantuan, hubungi kami di [nomor telepon agent] atau melalui e-mail. Salam hangat, [Agent] Manfaat Template Pesan Customer Service Nah, sebenarnya apa saja manfaat dari menyediakan template pesan customer service? Ada berbagai manfaat yang dapat Anda terima dengan menyediakan template pesan ini. Selain memberikan respon cepat terhadap pelanggan, ternyata template ini juga bermanfaat bagi tim customer service. Berikut manfaat template pesan customer service 1. Media Komunikasi Pelanggan dengan Perusahaan Pesan customer service sebagai media komunikasi pelanggan dengan perusahaan. Dengan menggunakan template pesan ini dapat memberikan informasi kepada pelanggan sesuai dengan nilai – nilai dari perusahaan. Peran ini juga membuat pelanggan mendapatkan customer experience dengan layanan terbaik. 2. Respon Pelanggan secara Cepat dan Relevan Memberikan respon secara cepat dan relevan menjadi hal penting yang selalu ditunggu pelanggan ketika mengajukan pertanyaan kepada customer service. Adanya template ini, dapat memberikan respon secara cepat sesuai jenis pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan. 3. Panduan Tim Customer Service Selain fokus utama terhadap konsumen, template pesan ini juga memberikan manfaat terhadap tim customer service perusahaan. Bagi yang bekerja di customer service dengan adanya template ini mampu memberikan panduan sesuai jenis pertanyaan yang sering mereka terima. Tim customer service juga dapat mengelola pelanggan dari berbagai channel melalui aplikasi customer service yang fleksibel dalam satu platform. Tentu saja aplikasi tersebut sangat penting karena dapat membantu tim customer service membalas pesan dan merespon pelanggan secara cepat. 4. Membangun Kepercayaan Pelanggan Template pesan juga dapat memberikan kontribusi untuk membangun kepercayaan pelanggan. Adanya template ini dapat membuat pelanggan percaya dengan format khusus yang dibuat oleh perusahaan yang tentu berbeda dengan perusahaan lain. Nah, itulah beberapa template pesan yang dapat Anda gunakan sebagai tim customer service untuk membantu menghadapi keluhan pelanggan. Pengelolaan pelanggan harus menjadi terdepan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Apabilaanda membutuhkan informasi lebih lanjut maupun terdapat keluhan dan komplain, anda dapat menghubungi Perusahaan melalui Fitur Get Advised yang tersedia pada Situs. Jika pertanyaan anda tidak terjawab secara online , anda dapat menghubungi Kami di nomor 1-500-898. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia Denpasar Jl. Letda Tantular No. 4 Denpasar – Bali, 80234 Tel. 0361 248982 – 88 Fax. 0361 222988 Triwulan IV 2008 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka Laporan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bali Triwulan IV 2008 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan baik intern Bank Indonesia maupun pihak ekstern external stakeholders akan informasi perkembangan ekonomi regional, maupun perkembangan moneter, perbankan, dan sistem pembayaran serta isu-isu seputar pembangunan ekonomi regional. Bank Indonesia menilai bahwa perekonomian regional mempunyai posisi dan peran yang strategis dalam konteks pembangunan ekonomi nasional dan upaya menstabilkan nilai rupiah. Hal ini didasari oleh fakta semakin meningkatnya proporsi inflasi regional dalam menyumbang inflasi nasional. Selain itu, dinamika ekonomi regional semakin meningkat sejak diterapkannya otonomi daerah pada tahun 2001. Oleh sebab itu, Bank Indonesia memiliki perhatian yang besar dalam rangka ikut mendorong pertumbuhan ekonomi regional karena berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi yang diperlukan khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Badan Pusat Statistik BPS, perbankan, akademisi, dan instansi pemerintah lainnya. Kami menyadari bahwa cakupan dan analisis dalam Kajian Ekonomi Regional masih jauh dari sempurna, sehingga saran, kritik dan dukungan informasi/data dari Bapak/Ibu sekalian sangat diharapkan guna peningkatan kualitas analisis kajian. Akhir kata, kami berharap semoga Kajian Ekonomi Regional ini bermanfaat bagi para pembaca. Denpasar, Februari 2009 BANK INDONESIA DENPASAR Viraguna Bagoes Oka Pemimpin 1 Triwulan IV 2008 DAFTAR ISI DAFTAR GRAFIK - hal 4 DAFTAR TABEL - hal 6 DAFTAR BOKS - hal 7 Ringkasan Eksekutif - hal 8 BAB 1. MAKRO EKONOMI REGIONAL - hal12 SISI PENAWARAN - hal 12 Pertanian - hal 13 Industri - hal 14 Listrik, Gas dan Air - hal 15 Bangunan - hal 16 Perdagangan, Hotel dan Restoran - hal 16 Pengangkutan dan Komunikasi - hal 18 Keuangan dan Persewaan - hal 19 Jasa – Jasa - hal 20 SISI PERMINTAAN - hal 20 Konsumsi - hal 20 Investasi - hal 22 Ekspor Impor - hal 23 BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI - hal 28 KONDISI UMUM - hal 28 INFLASI BULANAN M-T-M - hal 29 INFLASI TAHUNAN Y-O-Y - hal 31 Inflasi Menurut Kelompok Barang - hal 31 BAB 3. PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN - hal 35 PERKEMBANGAN ASET BANK UMUM - hal 35 PELAKSANAAN FUNGSI INTERMEDIASI - hal 37 Penghimpunan Dana - hal 38 Penyaluran Kredit - hal 40 PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT- hal 42 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN- hal 44 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai - hal 44 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai - hal 45 2 Triwulan IV 2008 BAB 4. KEUANGAN DAERAH - hal 47 REALISASI PENDAPATAN- hal 47 REALISASI BELANJA - hal 48 REALISASI PEMBIAYAAN - hal 48 BAB 5. KETENAGAKERJAAN - hal 51 ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA, DAN ANGKA PENGANGGURAN- hal 51 LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA - hal 52 PERGESERAN STATUS PEKERJAAN - hal 53 PENDUDUK SETENGAH MENGANGGUR - hal 54 PENDUDUK YANG BEKERJA DAN PENGANGGURAN MENURUT KABUPATEN/KOTA - hal 55 BAB 6. OUTLOOK - hal 57 PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I-2009 - hal 57 Sisi Penawaran - hal 57 Sisi Permintaan - hal 58 PERKEMBANGAN INFLASI TRIWULAN I-2009 - hal 59 PERKEMBANGAN PERBANKAN TRIWULAN I-2009 - hal 59 REKOMENDASI - hal 60 3 Triwulan IV 2008 DAFTAR GRAFIK Grafik Konsumsi Listrik Industri dan Jumlah Pelanggan Industri - hal 14 Grafik Perkembangan Volume Ekspor Manufaktur - hal 14 Grafik Konsumsi Listrik di Bali - hal 15 Grafik Jumlah Pelanggan Listrik - hal 15 Grafik Kredit Sektor Listrik, Gas dan Air - hal 15 Grafik Konsumsi Semen - hal 16 Grafik Kredit Sektor Bangunan - hal 16 Grafik Kunjungan Wisman - hal 17 Grafik Tingkat Penghunian Kamar - hal 17 Grafik Penerimaan VoA - hal 17 Grafik Konsumsi Listrik Bisnis dan Jumlah Pelanggan Bisnis - hal 17 Grafik Jumlah Penumpang Pesawat - hal 19 Grafik Jumlah Pos Melalui Udara - hal 19 Grafik Pembiayaan LPD - hal 19 Grafik Kredit Perbankan - hal 19 Grafik Kredit Sektor Jasa - hal 20 Grafik Penjualan Mobil - hal 21 Grafik Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga - hal 21 Grafik Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini - hal 21 Grafik Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini - hal 21 Grafik Kredit Konsumsi - hal 22 Grafik Konsumsi Semen - hal 22 Grafik Nilai Tukar Petani - hal 22 Grafik Penjualan Motor - hal 22 Grafik Konsumsi Semen - hal 23 Grafik Impor Barang Modal - hal 23 Grafik Kredit Investasi - hal 23 Grafik Perkembangan Nilai Ekspor Bali - hal 24 Grafik Perkembangan Volume Ekspor - hal 24 Grafik Pertumbuhan Nilai Ekspor Komoditi Utama Bali - hal 24 Grafik Komposisi Ekspor Bali - hal 24 Grafik Perkembangan Nilai Impor Bali - hal 24 Grafik Komposisi Impor Bali - hal 24 Grafik Perkembangan Inflasi Denpasar - hal 28 Grafik Harga Komoditas Minyak Goreng - hal 30 Grafik Harga Komoditas Bumbu-bumbuan - hal 30 Grafik Inflasi Tahunan y-o-y - hal 31 4 Triwulan IV 2008 Grafik Pertumbuhan Tahunan Aset, DPK, Kredit - hal 37 Grafik Komposisi, Kredit, DPK dan Aset Menurut Kelompok Bank - hal 37 Grafik Komposisi Kredit, DPK dan Aset Menurut Kelompok Bank - hal 37 Grafik Loan to Deposit Ratio - hal 38 Grafik Pertumbuhan Tahunan Dana - hal 40 Grafik Komposisi Dana Pihak Katiga - hal 40 Grafik Pertumbuhan Tahunan Kredit Menurut Jenisnya - hal 41 Grafik Komposisi Kredit Menurut Jenisnya - hal 41 Grafik Kredit Sektor PHR dan Sektor Lain-Lain - hal 42 Grafik Komposisi kredit terhadap Aset - hal 43 Grafik Pertumbuhan Aset, Kredit dan LDR - hal 43 Grafik Perkembangan Uang Kartal di Bali - hal 45 Grafik Perkembangan Kliring - hal 46 Grafik Ekspektasi Inflasi Tahun 2008 - hal 51 5 Triwulan IV 2008 DAFTAR TABEL Tabel Pertumbuhan PDRB dari Sisi Penawaran, 2007 – 2008 - hal 10 Tabel Perbandingan Produksi Padi dan Palawija per Subround di Bali, 2008-2007 - hal 13 Tabel Pertumbuhan PDRB dari Sisi Permintaan, 2007 – 2008 - hal 20 Tabel Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Barang - hal 30 Tabel Inflasi Tahunan Menurut Kelompok Barang - hal 32 Tabel Perkembangan Usaha Bank Umum di Bali - hal 36 Tabel Kinerja Bank Perkreditan Rakyat di Bali - hal 44 Tabel Perkembangan Uang Kartal di Bali - hal 45 Tabel Perkembangan Perputaran Kliring, Cek/BG Kosong di Bali - hal 46 Tabel Laporan Realisasi APBD 2007 – 2008 - hal 50 Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, Agustus 2006 – Agustus 2008 - hal 51 Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, di Daerah Perkotaan dan Pedesaan, Agustus 2007 – Agustus 2008 - hal 52 Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Agustus 2007 – Agustus 2008 - hal 53 Tabel Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Agustus 2006 – Agustus 2008 - hal 54 Tabel Angkatan Kerja Menurut Kegiatan Utama, Agustus 2006 – Agustus 2008 - hal 55 Tabel Penduduk yang Bekerja, Persentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2007- hal 56 Tabel Penduduk yang Bekerja, Persentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2008- hal 56 Tabel Pertumbuhan Ekonomi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi - hal 57 Tabel Pertumbuhan Ekonomi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi - hal 58 6 Triwulan IV 2008 DAFTAR BOKS Boks A. Dominasi Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian Bali - hal 17 Boks B. Tuna Salah Satu Primadona Ekspor Bali- hal 25 Boks C. Jalur Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Utama di Kota Denpasar - hal 32 7 Triwulan IV 2008 Ringkasan Eksekutif MAKRO EKONOMI REGIONAL Perekonomian Bali pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 9,9% y-oy, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,3%. Ini menunjukkan bahwa walaupun di triwulan laporan situasi ekonomi dunia mulai tidak menentu, namun tekanan gejolak eksternal tersebut terhadap perekonomian Bali relatif masih minimal. Sementara itu, sisi penawaran menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa. Kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran didukung oleh kinerja industri pariwisata yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sisi permintaan menunjukkan bahwa peran konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga, diperkirakan masih cukup besar di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Nilai tambah ekspor dari Bali pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 70,6%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,7%. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekspor diperkirakan karena permintaan dari luar negeri terhadap produk ekspor Bali masih cukup baik, terutama untuk produk manufaktur dan produk TPT tekstil yang memiliki ciri khas dan karakteristik khusus. PERKEMBANGAN INFLASI Tekanan terhadap harga-harga di Bali pada triwulan IV-2008 cenderung menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari inflasi yang lebih rendah dibanding dengan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2008 inflasi mencapai 1,04% q-t-q menurun dibanding triwulan sebelumnya sebesar 3,14% q-t-q. Sementara itu, secara tahunan y-o-y inflasi Kota Denpasar pada triwulan IV-2008 sedikit meningkat 9,62% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 9,28%, tetapi masΓ­h lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi Nasional yang mencapai 11,06% y-o-y. PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN Krisis keuangan global telah mempengaruhi kinerja perbankan di Bali pada triwulan IV 2008, hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan tahunan kinerja perbankan yang mengalami sedikit penurunan. Penurunan kinerja tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator perbankan antara lain dana pihak ketiga DPK, dan pertumbuhan kredit. Meskipun indikator tersebut mengalami pertumbuhan namun pertumbuhan DPK dan kredit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya lihat Grafik Namun 8 Triwulan IV 2008 demikian asset perbankan mengalami kenaikan pertumbuhan dari 22,02% pada triwulan III meningkat tipis menjadi 22,74%. Penurunan suku bunga acuan pada akhir triwulan IV dari menjadi belum mampu meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan. Penurunan pertumbuhan kredit seiring dengan penurunan pertumbuhan DPK yang menyebabkan melemahnya rasio LDR. Namun demikian, terdapat peningkatan kualitas kredit yang ditunjukkan oleh penurunan NPL dari 2,15% gross menjadi 1,54% lihat Tabel Hak ini menunjukkan pada situasi krisis keuangan global bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya. KEUANGAN DAERAH Pada tahun anggaran 2008, Anggaran Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Bali mencapai sebesar Rp 1,39 triliun, dan realisasi sementara hingga triwulan IV-2008 mencapai Rp 1,68 triliun atau 120,965% dari yang ditargetkan. PAD yang melebihi target memberikan kesempatan bagi Bali untuk membangun daerahnya. Sementara itu, Anggaran Belanja Daerah pada tahun ini tercatat sebesar Rp 1,6 triliun dengan realisasi mencapai Rp 1,5 triliun atau sebesar 88,25%. Lebih lanjut, untuk Anggaran Pembiayaan Daerah mencapai sebesar Rp 274,6 miliar, dan realisasi sampai dengan triwulan IV-2008 tercatat Rp 266,7 miliar atau mencapai 97,12%. Realisasi belanja daerah meningkat drastis pada triwulan IV 2008 menunjukkan konsentrasi realisasi anggaran belanja dilakukan menjelang akhir tahun anggaran. KETENAGAKERJAAN Tahun 2008 bisa dikatakan sebagai tahun pariwisata dimana tahun ini dicanangkan sebagai tahun kunjungan wisata Visit Indonesia Year 2008. Dengan adanya program ini, sedikit banyak perekonomian Bali sangat terbantu dengan pariwisata sebagai leading sector. Kenaikan jumlah kunjungan wisman mengindikasikan membaiknya kondisi perekonomian Bali. Ini tentu saja membawa pengaruh positif terhadap beberapa indikator ketenagakerjaan di Bali terutama pada tingkat pengangguran. 9 Triwulan IV 2008 OUTLOOK Pada triwulan I-2009 pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan akan mendapat tekanan dari sisi eksternal dan terdapat potensi terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi, dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran -2,5% - 4,5% y-o-y. Pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama tahun 2009 dari sisi penawaran didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan, dan sektor industri. Sementara dari sisi permintaan pertumbuhan ekonomi secara umum digerakkan oleh konsumsi. Respon di sisi sektoral terhadap sisi permintaan tercermin pada pertumbuhan beberapa sektor ekonomi utama. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi besar antara lain sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR, sektor angkutan, dan sektor industri. Sektor perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan tumbuh dengan perkiraan laju pertumbuhan sebesar 2,3%-3,7%. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh masih ramainya kunjungan wisman ke Bali, walaupun dibayangi tekanan akibat krisis finansial global yang melanda sejumlah negara asal wisman. Jumlah kunjungan wisman ke Bali di awal tahun diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun terjadi kontraksi perekonomian di sejumlah negara, namun pelaku pariwisata Bali dapat melirik negara Cina, India, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah yang diperkirakan masih tumbuh cukup tinggi. Konsumsi rumah tangga dan pemerintah diperkirakan masih tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2009 dari sisi permintaan. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sekitar -1,7%-1,2%. Pertumbuhan konsumsi tersebut utamanya dipengaruhi oleh pertumbuhan konsumsi non makanan seperti semen, listrik, mobil, dan sepeda motor. Penrtumbuhan konsumsi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi UMP di Bali yang meningkat sebesar 11,3% menjadi Rp dari tahun 2008 sebesar Rp Sedangkan, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar 4,6%-6,7%. Sementara laju inflasi regional Bali q-t-q pada triwulan I-2009 diperkirakan akan turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara triwulanan angka inflasi diperkirakan mencapai 1,1% q-t-q dan sampai dengan akhir triwulan I-2009 berada pada kisaran 1,1% y-t-d. Penurunan inflasi di triwulan I-2009 diperkirakan berasal dari menurunnya tekanan dari kelompok bahan makanan, transportasi dan perumahan. 10 Triwulan IV 2008 Faktor penentu perkiraan inflasi triwulan I-2009 yang relatif lebih terkendali antara lain karena adanya kecenderungan penurunan harga BBM. Kinerja perbankan pada triwulan I 2009, secara nominal diperkirakan akan terus meningkat, baik aset, DPK dan kredit. Walaupun pasar uang mengalami tekanan yang cukup berat dan dibarengi dengan perekonomian yang masih lesu pada triwulan I, kinerja perbankan diperkirakan masih akan tumbuh walaupun dalam skala yang sangat terbatas. Kredit perbankan diperkirakan akan tetap tumbuh, namun diperkirakan tidak setinggi pertumbuhan pada tahun 2008, sejalan dengan kondisi ekonomi makro regional yang diperkirakan akan mengalami sedikit pelambatan. Ekspansi kredit pada triwulan I diperkirakan tumbuh pada kisaran 19% - 21%. Dari sisi dana, penghimpunan dana masyarakat oleh perbankan diperkirakan masih akan tumbuh walaupun masih dibayangi oleh pertumbuhan yang rendah karena berkurangnya kemampuan menabung masyarakat sehubungan dengan tingginya laju inflasi pada tahun 2008 yang mencapai 9,62% dan pelambatan ekonomi regional. Secara umum, pertumbuhan dana perbankan triwulan I 2009 diperkirakan berada pada kisaran 16% - 18%. 11 Triwulan IV 2008 Bab 1 Makro Makro Ekonomi Regional Perekonomian Bali pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 9,9% y-oy, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,3%. Ini menunjukkan bahwa walaupun di triwulan laporan situasi ekonomi dunia mulai tidak menentu, namun tekanan gejolak eksternal tersebut terhadap perekonomian Bali relatif masih minimal. Di sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa. Di sisi permintaan, peran konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga, diperkirakan masih cukup besar di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. SISI PENAWARAN Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 9,9%, meningkat dibandingkan triwulan III-2008 yang tumbuh sebesar 8,3%. Namun angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi 1,2%. Sementara itu, pertumbuhan selama tahun 2008 diperkirakan sebesar 5,9% atau sama dengan tahun 2007. Tabel Pertumbuhan PDRB dari sisi Penawaran, 2007-2008 % y-o-y 12 Triwulan IV 2008 Di sisi penawaran, pertumbuhan didorong oleh sektor-sektor utama seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR, sektor pengangkutan, dan sektor jasa-jasa. Sementara itu, sektor pertanian yang mempunyai kontribusi dominan setelah sektor PHR pada triwulan laporan diperkirakan tumbuh positif meskipun cukup rendah. Pertanian Sektor pertanian pada triwulan IV-2008 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 3,8%, turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,8%. Kontraksi pertumbuhan sektor pertanian disebabkan karena turunnya produksi padi dan palawija jagung dan kedelai, terutama pada subround III September-Desember. Tabel Perbandingan Produksi Padi dan Palawija per Subround di Bali, 2008-2007 Produksi padi diperkirakan mencapai ton, turun 12,9% dari periode yang sama tahun 2007. Turunnya produksi padi pada subround III tahun 2008 dominan disebabkan oleh perkiraan terjadinya penurunan luas panen yang mencapai 9,75%, sedangkan produktivitas diperkirakan turun 3,5%. Sepanjang tahun 2008 produksi padi diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,8% atau sekitar ton gabah kering giling GKG dibanding produksi padi tahun 2007. Produksi jagung pada subround III diperkirakan juga mengalami penurunan hingga mencapai 11,6%. Begitu pula dengan kedelai, pada subround III produksi kedelai diperkirakan turun hingga 24,8% dibanding periode yang sama tahun 2007. 13 Triwulan IV 2008 Industri Pada triwulan IV-2008, nilai tambah sektor industri diperkirakan tumbuh sebesar 17,7%, meningkat dibandingkan triwulan III-2008 sebesar 13,1%. Pertumbuhan sektor industri tersebut dikonfirmasi dengan meningkatnya konsumsi listrik dan jumlah pelanggan untuk golongan industri. Selain itu, pertumbuhan sektor ini juga dikonfirmasi dengan tren meningkatnya ekspor barang-barang manufaktur. Ekspor manufaktur tersebut utamanya didominasi oleh produk handicraft dan teksti dan produk tekstil TPT. Meskipun terdapat tekanan terhadap pasar ekspor produk Bali, namun untuk produk-produk yang spesifik dan memiliki ciri khas diperkirakan masih memiliki pasar yang cukup baik. Pasar utama untuk produk handicraft adalah Belanda, Italia, dan Jerman. Sementara untuk pasar produk TPT yang spesifik sebagian besar di sejumlah negara-negara di Eropa misalnya Rusia. Sumber PLN Distribusi Bali Sumber Bank Indonesia 14 Triwulan IV 2008 Listrik, Gas, dan Air Pertumbuhan nilai tambah sektor listrik, gas, dan air pada triwulan IV2008 diperkirakan tumbuh 9,7%, meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,3%. Pertumbuhan sektor ini dikonfirmasi dengan meningkatnya konsumsi listrik masyarakat baik untuk golongan sosial, rumah tangga, bisnis, maupun industri. Begitu pula halnya dengan jumlah pelanggan listrik. Prompt indicator lainnya yang mengindikasikan pertumbuhan sektor ini adalah pertumbuhan pada pembiayaan di sektor ini. Kredit sektor listrik, gas, dan air pada triwulan IV-2008 tumbuh 7,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sumber PLN Distribusi Bali Sumber PLN Distribusi Bali Sumber Bank Indonesia 15 Triwulan IV 2008 Bangunan Sektor bangunan pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 9,9%, meningkat dibanding triwulan III-2008 yang tumbuh 7,7%. Pertumbuhan sektor bangunan ini dikonfirmasi dengan prompt indicators yakni pertumbuhan konsumsi semen dan pertumbuhan kredit sektor bangunan. Konsumsi semen pada triwulan laporan tercatat mencapai ton, tumbuh 9,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, outstanding kredit sektor bangunan pada triwulan laporan sebesar Rp 416 miliar, tumbuh 7,2% dari periode triwulan IV-2007. Sumber Asosiasi Semen Indonesia Sumber Bank Indonesia Perdagangan, Hotel, dan Restoran Sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan IV-2008 diperkirakan sebesar 12,2%, meningkat dibanding triwulan III-2008 yang tumbuh 11,8%. Pertumbuhan sektor ini utamanya dipengaruhi oleh kinerja industri pariwisata yang lebih baik dibanding tahun lalu. Sejumlah prompt indicators yang mengindikasikan pertumbuhan tersebut adalah pertumbuhan jumlah wisman yang berkunjung dan penerimaan visa on arrival VoA. Data lainnya yang mendukung pertumbuhan sektor ini adalah meningkatnya konsumsi listrik untuk golongan bisnis seperti mal, pasar, pertokoan, dan pusat bisnis lainnya. Jumlah wisman yang berkunjung ke Bali pada triwulan laporan diperkirakan mencapai orang, naik 5% dibanding periode yang sama tahun 2007. Sedangkan penerimaan VoA pada triwulan ini mencapai 6,7 juta dolar AS, naik 19,7% dibanding triwulan IV-2007. Prompt indicator lainnya yang mengindikasikan pertumbuhan sektor ini adalah meningkatnya jumlah konsumsi listrik dan jumlah pelanggan untuk golongan bisnis. 16 Triwulan IV 2008 Sumber Dinas Pariwisata Daerah Bali Sumber Dinas Pariwisata Daerah Bali Sumber PT Bank Negara Indonesia Kanwil 08 Sumber PT PLN Distribusi Bali BOKS A. Dominasi Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian Bali Pariwisata merupakan industri yang paling menonjol dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Pariwisata yang direpresentasikan oleh sektor perdagangan hotel dan restoran PHR memberikan konstribusi di atas 28% pada PDRB bali akhir 2008 diikuti oleh Sektor Pertanian dengan konstribusi di atas 18% pada periode yang sama. Kinerja pariwisata Bali pada tahun 2008 juga ditunjukkan oleh kunjungan wisatawan ke Bali sebanyak 1,9 juta melebihi target pemerintah yang ditetapkan sebesar 1,7 juta Disparda Bali, 2008. Indikator lainnya adalah volume penukaran valas yang rata-rata berada pada kisaran USD 40ribu Bank Indonesia, 2008. Analisis kinerja pariwisata menggunakan tabel input-ouput dapat digunakan untuk mengestimasi peranan pariwisata bagi perekonomian Bali. Tabel input-ouput menjelaskan bahwa sektor PHR dirinci menjadi sub sektor perdagangan serta sub sektor hotel dan restoran. Berdasarkan tabel input-ouput Provinsi Bali tahun 2005, sub sektor dengan pengganda output paling tinggi adalah sub sektor perdagangan dengan pengganda ouput 3,27 yang berarti setiap penambahan output sebesar 1 satuan pada sub sektor perdagangan akan meningkatkan ouput Provinsi Bali sebesar 3,27 satuan. Pengganda output menunjukkan peranan sektor tersebut terhadap pertumbuhan output nasional. Meskipun sektor pertanian memberikan konstribusi kedua bagi PDRB Bali, pengganda outputnya masih berada di luar lima sub sektor tertinggi. Tabel A1 menunjukkan 5 sub sektor dengan angka pengganda output tertinggi. 17 Triwulan IV 2008 No 1 2 3 4 5 Sub Sektor Perdagangan Jasa-jasa lainnya Hotel dan Restoran Angkutan Udara Industri makanan minuman Pengganda Output 3,27 2,90 2,31 2,02 1,76 Gambar A1. Kinerja Pariwisata di Provinsi Bali Keterkaitan ke Belakang Tabel A1. 5 Sub Sektor dengan Pengganda Output Tertinggi di Provinsi Bali Angkutan Udara Industri Makanan dan Minuman Hotel dan Restoran Perdagangan Jasa Lainnya Keterkaitan ke Depan Sumber Tabel Input-Output Provinsi Bali 2005 diolah Sumber Tabel Input-Output Provinsi Bali 2005 diolah Sub sektor berhubungan dengan pariwisata juga merupakan sub sektor yang memiliki keterkaitan tinggi dengan sub sektor lainnya baik ke depan maupun ke belakang. Lima sub sektor yang mempunyai total output tertinggi berhubungan dengan pariwisata yaitu adalah sub sektor hotel dan restoran, sub sektor angkutan udara, sub sektor jasa-jasa lainnya, sub sektor industri makanan dan minuman serta sub sektor perdagangan. Sub sektor tersebut termasuk dalam sub sektor kunci di Provinsi Bali karena memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang yang tinggi lihat Gambar A1. Selain itu Gambar A1 juga memperlihatkan bahwa sub sektor yang relatif memiliki keterkaitan ke belakang rendah adalah sub sektor jasa lainnya dan sub sektor perdagangan. Kedua sub sektor tersebut relatif tidak membutuhkan input yang besar dari sektor-sektor lainnya. Sebagian besar input sektor perdagangan adalah berasal dari sub sektor hotel dan restoran serta sub sektor jasa keuangan. Artinya, kegiatan transaksi perdagangan di Bali sangat tergantung kepada kegiatan usaha hotel dan restoran serta jasa keuangan. Namun demikian, sub sektor perdagangan dan sub sektor jasa lainnya memiliki keterkaitan ke depan tinggi sehingga dapat diharapkan menjadi pendukung terhadap berkembangnya sub sektor lainnya. Pengangkutan dan Komunikasi Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan IV-2008 diperkirakan sebesar 26,5%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 13,7%. Pertumbuhan di sektor ini dikonfirmasi dengan pertumbuhan pada jumlah penumpang pesawat di Bandara Ngurah Rai dan meningkatnya jumlah pos melalui udara. Data prompt indicator tersebut mendukung pertumbuhan nilai tambah pada sektor ini. 18 Triwulan IV 2008 Sumber BPS, diolah Sumber BPS, diolah Keuangan dan Persewaan Pada triwulan IV-2008, sektor keuangan dan persewaan diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 14,2%, meningkat dibandingkan dengan triwulan III-2008 yang tumbuh sebesar 6,3%. Pertumbuhan nilai tambah sektor ini pada triwulan laporan dikonfirmasi dengan pertumbuhan pembiayaan oleh lembaga keuangan non bank dan bank. Pembiayaan yang disalurkan oleh Lembaga Perkreditan Desa LPD pada triwulan laporan mencapai Rp 2,2 triliun, meningkat 23,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, outstanding kredit perbankan di Bali pada triwulan laporan tercatat mencapai sebesar Rp 15,6 triliun atau naik 23,6% dibanding triwulan IV-2007. Sumber PT BPD Bali Sumber Bank Indonesia 19 Triwulan IV 2008 Jasa-Jasa Pada triwulan IV-2008, sektor jasa-jasa diperkirakan tumbuh sebesar 4,2%, naik dibanding triwulan III-2008 yang tumbuh sebesar 3,6%. Pertumbuhan di ini dikonfirmasi dengan pertumbuhan pada kredit perbankan untuk sektor jasa-jasa. Outstanding kredit perbankan untuk sektor jasa pada triwulan IV-2008 tercatat mencapai sebesar Rp 1,3 triliun, atau meningkat 15,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sumber Bank Indonesia SISI PERMINTAAN Di sisi permintaan, pertumbuhan Bali pada triwulan IV-2008 yang diperkirakan tumbuh sebesar 9,9% utamanya masih didorong oleh konsumsi. Selama ini konsumsi memiliki pangsa mencapai lebih dari 60% dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan. Tabel Pertumbuhan PDRB dari sisi Permintaan, 2007-2008 % y-o-y Konsumsi Nilai tambah konsumsi pada triwulan IV-2008 tercatat sebesar 21,3%, naik dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,3%. Pertumbuhan 20 Triwulan IV 2008 konsumsi tersebut dipengaruhi oleh adanya faktor musiman hari raya keagamaan dan juga sebagai respon dari meningkatnya kinerja pariwisata. Sejumlah data prompt indicators mengindikasikan pertumbuhan tersebut. Penjualan mobil dan motor mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. Begitu pula halnya dengan konsumsi dan jumlah pelanggan listrik rumah tangga. Konsumsi semen pada triwulan laporan juga mengalami kenaikan sebesar 9,4% menjadi ton dari triwulan IV-2007 yang tercatat ton. Sumber PT Toyota Astra Motor Sumber Bank Indonesia Sumber PT PLN Distribusi Bali Sumber Bank Indonesia Selain itu, pertumbuhan konsumsi juga dapat dikonfirmasi data persepsi masyarakat terhadap perekonomian Bali pada triwulan laporan. Dari hasil survei konsumen tampak bahwa masyarakat berada di level optimis bahwa perekonomian saat ini lebih baik dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Prompt indicator lainnya adalah daya beli petani di pedesaan yang relatif masih kuat, yang tercermin dari indeks nilai tukar petani NTP yang masih berada di atas level 100. 21 Triwulan IV 2008 Sumber Bank Indonesia Sumber Asosiasi Semen Indonesia Dari sisi pembiayaan, kredit konsumsi menunjukkan peningkatan. Outstanding kredit konsumsi pada triwulan IV-2008 tercatat mencapai sekitar Rp 6,5 triliun, naik 25,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sumber BPS, diolah Sumber PT Asaparis Investasi Investasi yang merupakan representasi dari Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 29,4%. Pertumbuhan investasi tersebut dikonfrimasi dengan sejumlah data prompt indicators seperti konsumsi semen dan pertumbuhan pada impor barang modal. Peningkatan konsumsi semen memberikan gambaran bahwa investasi khususnya sektor bangunan masih tumbuh. 22 Triwulan IV 2008 Sumber Asosiasi Semen Indonesia Sumber Bank Indonesia Sementara itu, kenaikan impor barang modal, terutama mesin dan peralatannya memberikan gambaran bahwa investasi non bangunan mengalami pertumbuhan. Dari sisi pembiayaan, peningkatan investasi antara lain tercermin dari peningkatan pada kredit investasi. Outstanding kredit investasi pada triwulan laporan mencapai sebesar Rp 2,5triliun, naik 39,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sumber Bank Indonesia Ekspor Impor Nilai tambah ekspor dari Bali pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 70,6%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,7%. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekspor diperkirakan karena permintaan dari luar negeri terhadap produk ekspor Bali masih cukup baik, terutama untuk produk manufaktur dan produk TPT tekstil yang memiliki ciri khas dan karakteristik khusus 23 Triwulan IV 2008 Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Sementara itu, nilai tambah impor Bali pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 71,7%. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan impor diperkirakan adalah adanya kebutuhan terhadap produk bahan baku impor bagi hotelhotel yang ada di Bali untuk memenuhi kebutuhan foods & beverages seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman. Hal itu ditunjukkan dengan besarnya porsi produk pertanian dalam arti luas dalam komposisi impor Bali. Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia 24 Triwulan IV 2008 BOKS B. Tuna Salah Satu Primadona Ekspor Bali Ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor utama Bali, setelah produk perhiasan dan permata. Tingginya nilai gizi kandungan omega-3 membuat ikan tuna sangat diminati, baik di pasar lokal maupun internasional. Ekspor perikanan Bali tahun 2008 yang terdiri dari tuna, lobster, dan kerapu adalah sebesar 69 juta dollar AS atau naik 28 % dari periode yang sama Januari-September tahun sebelumnya 53,7 juta dolas AS. Dari prosentase share ekspor ikan tuna, cakalang, dan beberapa jenis ikan lainnya terhadap total komoditas ekspor bahan makanan, makanan, dan beberapa produk hasil bumi lainnya Food and Live Animals – SITC, terlihat bahwa ikan tuna, cakalang, dan beberapa jenis ikan lain tersebut menempati proporsi ekspor sebesar 38,27 % pada tahun 2008 Jan-Nov ’08. Sementara, proporsi total komoditas bahan makanan, makanan, dan beberapa produk hasil bumi lainnya Food and Live Animals – SITC terhadap total ekspor Bali data SITC tahun 2007 maupun 2008 adalah 18 %. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor tuna mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekspor tuna asal Bali ke beberapa negara tujuan ekspor seperti Jepang, Amerika, Kanada, dan beberapa negara Asia lainnya dapat dilihat sebagai berikut Grafik B1. Perbandingan Ekspor Ikan Tuna, Cakalang, dan Tabel B1. Negara Tujuan Ekspor Tuna & Nilai Ekspornya Beberapa Jenis Ikan Lain Tahun 2007/2008 Perbandingan Ekspor Ikan Tuna, Ikan Cakalang, dan Beberapa Jenis Ikan Lain Tahun 2007/2008 Negara Jan-Nov '07 Jan-Nov '08 % Kanada 87,22 Amerika 47,85 ASEAN 1113,85 Hongkong -40,23 Jepang -0,81 RRC 0 -100,00 KorSel -37,89 Taiwan 410 48251 11668,54 Asia Lain -73,91 Australia 15941 -93,60 Oceania 0 -100,00 Uni Eropa -42,99 TOTAL -> 1,69 Export Jan - Nov '07 Export Jan - Nov '08 Kanada Hongkong Korea Selatan Australia Negara Tujuan Ekspor Grafik B2. Perbandingan Ekspor Ikan Tuna, Cakalang, dan Beberapa Jenis Ikan Lain Tidak Termasuk Jepang Perbandingan Ekspor Ikan Tuna, Ikan Cakalang, dan Beberapa Jenis Ikan Lain Tahun 2007/2008 Exc. Jepang Export Jan - Nov '07 Export Jan - Nov '08 Kanada Hongkong Taiw an Oceania Negara Tujuan Ekspor Sumber Data Cognos – Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter diolah 25 Triwulan IV 2008 Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama ikan tuna. Share ekspor tuna ke Jepang terhadap keseluruhan nilai ekspor tidak termasuk kawasan Afrika adalah sebesar 93,87 % untuk tahun 2007 dan 91,56 % pada tahun 2008 lihat tabel 1. Berikut nilai ekspor ikan tuna ke Jepang per periode pada tahun 2007 dan 2008 Grafik 3. Ekspor Ikan Tuna, Cakalang, dan Beberapa Jenis Ikan Tabel 2. Nilai Ekspor Tuna, Cakalang, dll ke Jepang Lain ke Jepang Tahun 2007/2008 Tahun 2007 Export of Tunas, Skipjack or Bellied Bonito Fresh to Japan 2007/2008 Tahun 2007 Tahun 2008 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jan - Nov Jan '07 Feb '07 Mar '07 April '07 Mei '07 Jun '07 Jul '07 Agst '07 Sept '07 Okt '07 Nov '07 Export of Tunas, Skipjack or Stripe Bellied Bonito Fresh Tahun 2008 Jan '08 Feb '08 Mar '08 April '08 Mei '08 Jun '08 Jul '08 Agst '08 Sept '08 Okt '08 Nov '08 % 16,17 -36,94 60,68 0,32 -4,54 -3,50 -23,22 -46,50 30,98 2,38 11,27 Sumber Data Cognos – Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter diolah Ekspor tuna Bali menempati posisi 4 besar dalam transaksi perdagangan ikan dunia. Ekspor ikan tuna, khususnya ke Jepang, masih diharapkan menjadi tumpuan ekspor Bali, meskipun negara Jepang juga turut terkena dampak resesi global. Penurunan ekspor pada bulan Mei hingga Agustus 2008 lihat tabel 2 tidak semata-mata dipicu oleh permintaan yang menurun, tetapi juga terkait dengan menurunnya hasil tangkapan. Penurunan ini disebabkan oleh pengaruh suhu dan musim yang mempengaruhi siklus hidup ikan tuna. Di samping itu, penurunan hasil tangkapan juga sebagai dampak dari kenaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 yang mengurangi aktivitas melaut akibat meningkatnya biaya operasional. Namun demikian, pada akhir tahun 2008 Desember 2008, permintaan terhadap ikan tuna melonjak dan harga yang diperdagangkan juga cukup stabil. Hal ini terkait dengan perayaan menjelang penutupan tahun yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Jepang yang menyukai ikan tuna untuk tujuan konsumsi, sehingga jumlah ikan tuna yang terserap untuk diekspor cukup besar dan dapat dipenuhi. Suhu dan musim yang mendukung siklus hidup tuna serta harga BBM yang mengalami penurunan per bulan Desember 2008 mendukung jumlah ekspor tuna. 26 Triwulan IV 2008 Lambannya pengembangan subsektor perikanan salah satunya disebabkan oleh belum berhasilnya investasi di sektor perikanan. Dari target yang diharapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DKP tahun 2008 sebesar Rp 7 triliyun, hanya Rp 2,56 triliyun yang tercapai 36,57%. Rendahnya investasi di sektor perikanan, antara lain terkait dengan sulitnya mendapatkan izin usaha dan kepastian hukum untuk berinvestasi. Di samping itu, masalah birokrasi yang berbelit, juga masih menjadi penghambat pengembangan usaha di daerah. Pengusaha perikanan maupun nelayan juga kesulitan untuk memperkirakan waktu untuk melaut, karena pasokan bahan bakar minyak BBM tidak pernah stabil. Pasokan BBM dari Pertamina yang kurang lancar berimbas pada pendapatan dan pencapaian target ekspor. Dalam usaha pengembangan investasi ini, perlu campur tangan pemerintah. Meskipun pasar ekspor tuna mayoritas adalah pasar Jepang, namun pasar perlu diperluas ke negara di luar Jepang. Pemerintah berupaya meningkatkan pasar baru di luar negara-negara Eropa untuk produk-produk ikan maupun udang, termasuk ikan tuna, sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan penurunan ekspor akibat dampak krisis keuangan yang meluas. Jika tuna akan tetap dijadikan salah satu komoditas primadona ekspor Bali, maka pengembangan untuk usaha budidaya tuna seperti di Jepang dan pemberdayaan nelayan lokal perlu ditingkatkan, didukung oleh kebijakan supply dan harga BBM yang stabil. 27 Triwulan IV 2008 Bab 2 Perkembangan Inflasi Tekanan terhadap harga-harga di Bali pada triwulan IV-2008 cenderung menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari inflasi yang lebih rendah dibanding dengan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2008 inflasi mencapai 1,04% q-t-q menurun dibanding triwulan sebelumnya sebesar 3,14% q-t-q. Sementara itu, secara tahunan y-o-y inflasi Kota Denpasar pada triwulan IV-2008 sedikit meningkat 9,62% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 9,28%, tetapi masΓ­h lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi Nasional yang mencapai 11,06% y-o-y. KONDISI UMUM Tingkat harga-harga di Kota Denpasar pada triwulan IV-2008 berdasarkan Indeks Harga Konsumen IHK menunjukkan kecenderungan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara triwulanan q-t-q inflasi pada triwulan IV2008 mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2008 inflasi mencapai 1,04% q-t-q menurun dibanding triwulan sebelumnya sebesar 3,14% q-t-q. Pada akhir triwulan IV-2008 inflasi tahunan y-o-y kota Denpasar tercatat sebesar 9,61% atau meningkat diatas inflasi pada triwulan III-2008 yang sebesar 9,28%. Laju inflasi yang relatif tinggi terutama terjadi pada kelompok bahan makanan karena pengaruh cuaca dan adanya peningkatan permintaan menjelang perayaan hari besar agama yaitu Idul Adha, Natal dan perayaan tahun baru. Selain itu laju inflasi diperkirakan juga disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan menyambut libur akhir tahun. Komoditi yang cukup memberikan pengaruh pada inflasi kelompok bahan makanan adalah beras dan cabe merah. Grafik 2. 1. Perkem bangan Inflasi Denpasar % m-t-m y-o-y Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des 2006 Sumber Badan Pusat Statistik, diolah 2007 2008 28 Triwulan IV 2008 Laju inflasi bulanan m-t-m tertinggi pada triwulan IV-2008 terjadi di bulan Nopember sebesar 0,44%, kemudian di bulan Desember inflasi mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya yaitu sebesar 0,28% lihat Grafik Penurunan ini diperkirakan dampak dari kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga BBM pada awal dan pertengahan Desember 2008. Selain itu pada bulan Desember, terjadi penurunan produksi pertanian yang cukup besar yang mengakibatkan kenaikan inflasi pada kelompok bahan makanan antara lain beras, cabe merah, cabe rawit, sawi hijau dan wortel. Berdasarkan kelompok barang, selama triwulan IV-2008 perkembangan harga pada kelompok bahan makanan mengalami kecenderungan peningkatan. Kondisi ini menjadikan kelompok bahan makanan sebagai kelompok barang yang mengalami inflasi terbesar pada triwulan IV-2008 sebesar 3,70%. Sementara itu kecenderungan penurunan harga deflasi paling besar dialami oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar 2,61%. Secara umum kelompok bahan makanan masih merupakan kelompok barang yang mengalami inflasi paling besar selama tahun 2008 dari bulan Januari sampai dengan Desember baik secara tahunan y-o-y maupun secara kumulatif y-t-d. INFLASI BULANAN M-T-M Inflasi bulanan selama triwulan IV-2008 mempunyai kecenderungan lebih rendah di banding dengan triwulan sebelumnya. Pada bulan Oktober 2008 inflasi tercatat lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,32%. Kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau merupakan kelompok barang yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,76% m-t-m akibat kenaikan beberapa komoditi antara lain soto, capcai dan mie. Sedangkan pada kelompok bahan makanan terjadi deflasi sebesar 0,03% karena menignkatnya produksi pangan sehingga pasokan bahan makanan dapat dipenuhi dengan baik sehubungan musim panen yang masih berlangsung pada bulan ini. Sebagaimana terlihat di grafik dibawah, harga minyak goreng kemasan cenderung stabil pada bulan Oktober hingga Desember. Adapun perkembangan harga minyak goreng curah non kemasan menunjukkan adanya penurunan sampai akhir bulan Oktober kemudian cenderung stabil hingga akhir Triwulan IV-2008. Perkembangan pada harga minyak goreng curah diperkirakan mengikuti pergerakan harga CPO dunia. Untuk komoditi cabe rawit, cabe merah dan bawang merah perkembangan harga pada 29 Triwulan IV 2008 akhir kuartal IV-2008 menunjukkan kecenderungan kenaikkan harga seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang perayaan akhir tahun. Grafik Harga Komoditas Minyak Goreng Grafik Harga Komoditas Bumbu-Bumbuan Rp Rp 40,000 16,000 35,000 14,000 30,000 12,000 25,000 10,000 BAWANG MERAH CABE MERAH 20,000 8,000 BIMOLI 6,000 TROPICAL 4,000 FILMA 2,000 CURAH SAWIT CABE RAWIT 15,000 10,000 5,000 - I II III IV Jul-08 I II III IV Agt-08 I II III IV Sep-08 I II III IV Okt-08 I II IV Nov-08 I II III IV V Des-08 Sumber Badan Pusat Statistik, diolah I II III IV I Jul-08 II III IV I Agt-08 II III IV I Sep-08 II III IV I Okt-08 II IV I Nov-08 II III IV V Des-08 Sumber Badan Pusat Statistik, diolah Selanjutnya pada bulan Nopember 2008 inflasi secara umum tercatat paling tinggi dibanding bulan lainnya di triwulan IV-2008 yaitu sebesar 0,44%. Adapun kelompok bahan makanan merupakan kelompok barang yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,79% m-t-m. Beberapa komoditi yang memberi sumbangan inflasi terbesar antara lain tongkol pindang, sawi hijau, susu untuk balita, bawang merah dan daging babi. Tabel Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Barang No. Kelompok Barang 1 2 3 4 5 6 7 Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Lisrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Umum Okt 0,32 IV-2008 Nop Des 0,44 0,28 Sumber Badan Pusat Statistik, diolah Inflasi bulan Desember merupakan inflasi bulanan terendah di triwulan IV-2008 yaitu sebesar 0,28%. Sumbangan inflasi terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,91% m-t-m. Laju inflasi ini terutama disumbangkan oleh peningkatan harga beberapa komoditas seperti beras, sawi hijau, cabe rawit, cabe merah dan wortel akibat dari menurunnya produksi pertanian dan tingginya permintaan menjelang perayaaan hari besar keagamaan dan perayaan tahun baru. Sedangkan pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan terjadi penurunan harga deflasi sebesar 3,51% pada komoditas bensin, telepon seluler dan 30 Triwulan IV 2008 solar yang diduga menahan laju inflasi. Menurunnya laju inflasi di bulan Desember dibanding bulan sebelumnya terjadi karena adanya kebijakan yang diambil pemerintah dalam menurunkan harga BBM pada awal dan pertengahan bulan seiring dengan menurunnya harga minyak dunia. INFLASI TAHUNAN Y-O-Y Secara tahunan y-o-y inflasi Kota Denpasar pada triwulan IV-2008 sedikit meningkat 9,62% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 9,28%, tetapi masΓ­h lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi Nasional yang mencapai 11,06%y-o-y. Tekanan harga yang tinggi terjadi pada kelompok-kelompok seperti bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; dan perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Dari grafik berikut dapat terlihat bahwa sepanjang tahun 2008 inflasi tahunan kota Denpasar selalu lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi Nasional tetapi memiliki arah pergerakan yang sama. Grafik Inflasi Tahunan y-o-y % 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Nasional Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Denpasar 2006 2007 2008 Sumber Badan Pusat Statistik, diolah Inflasi Menurut Kelompok Barang Pada triwulan laporan, secara tahunan seluruh kelompok barang mengalami inflasi dan kelompok barang yang paling kecil inflasinya adalah kesehatan yaitu sebesar 1,63%. Adapun tekanan inflasi paling dominan masih berasal dari kelompok bahan makanan dengan sumbangan terhadap inflasi sebesar 16,40% y-o-y. Komoditas yang mengalami kenaikan terutama terjadi pada komoditas beras dan cabe merah akibat meningkatnya permintaan menjelang beberapa perayaan menjelang tahun baru Idul Adha, Natal, kondisi cuaca yang kurang baik juga ikut menggangu produksi dan distribusi pasokan bahan makanan. 31 Triwulan IV 2008 Selain itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga memberikan tekanan pada inflasi sebesar 11,84% y-o-y. Kenaikan terutama terjadi pada beberapa komoditas yaitu rokok kretek filter, rokok kretek, rokok putih dan soto. Sementara itu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 8,07% y-o-y akibat kenaikan harga komoditas minyak tanah dan tarif air minum PAM. Kenaikan harga ini didorong oleh adanya program pemerintah pusat yaitu konversi minyak tanah ke gas yang menyebabkan kelangkaan minyak tanah pada sejumlah tempat dan adanya perubahan kenaikan tarif air minum PAM di Bali. Tabel Inflasi Tahunan Menurut Kelompok Barang % No. 1 2 3 4 5 6 7 Kelompok Barang Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Keuangan UMUM III-2008 Inflasi IV-2008 Inflasi 17,33 8,74 6,99 5,92 -0,72 6,39 9,41 9,28 16,40 11,84 8,07 6,41 1,63 6,80 7,15 9,62 Sumber Badan Pusat Statistik, diolah BOKS C. Jalur Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Utama di Kota Denpasar Berdasarkan pengamatan tiga tahun terakhir ini peningkatan inflasi di Bali pada triwulan IV disumbang oleh meningkatnya harga-harga kelompok bahan makanan. Dilihat secara tahunan, perkembangan harga barang di Kota Denpasar pada triwulan-IV 2008 sebesar 9,62% meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2006 dan 2007. Pada Desember dari tahun 2006 hingga 2008 kelompok bahan makanan menjadi penyumbang inflasi tertinggi di setiap periodenya dibanding kelompok barang lainnya yang tercatat berturut-turut sebesar 6,13% y-o-y, 13,07% y-o-y dan 16,40% y-o-y. Tabel Inflasi Tahunan Menurut Kelompok Barang Inflasi yoy Kelompok Barang Dec-06 Dec-07 Dec-08 Umum Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Sumber BPS Bali Tahun dasar 2007=100 32 Triwulan IV 2008 Penelitian Bank Indonesia Denpasar menunjukkan, bahwa meningkatnya harga-harga kelompok bahan makanan terkait dengan kelancaran dan ketersediaan pasokan barang di Bali yang masih harus dipenuhi dari luar Bali. Komoditas minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir merupakan komoditas yang dipasok dari luar Bali. Sementara itu, sebagai akibat adanya larangan masuknya komoditas telor, daging ayam dan daging babi dari luar Bali, maka pemenuhan pasokan komoditas tersebut pun dipasok sendiri oleh Bali. Adapun pada komoditas beras pasokan dipenuhi dari luar dan dalam Bali. Tabel Tabel Daerah Asal Komoditas No Komoditas 1 Beras 2 Gula Pasir 3 4 Minyak Goreng Tepung Terigu 5 Telor 6 Daging Ayam 7 Daging Babi Daerah Asal Komoditas Dalam Provinsi Bali Luar Provinsi Bali Kabupaten Tabanan, Badung, Kabupaten Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Gianyar, Klungkung, Singaraja Lumajang, Situbondo, Provinsi NBT, NTT dll Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Jawa Timur, Sumatera Jawa Timur, dan Jawa Tengah Kabupaten Badung, Tabanan, Bangli, Karangasem Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, Karangasem. Badung, Tabanan, Bangli - Sumber Hasil Penelitian Lapangan 2008 Pasokan dari luar Bali didatangkan dari jalur laut melalui pelabuhan Gilimanuk dan Benoa. Jalur distribusi komoditas tersebut melibatkan produsen Bali, pengepul, distributor, pengecer besar, pengecer kecil dan konsumen akhir rumah tangga. Pembentukan Harga Proses pembentukan harga untuk tujuh komoditas tersebut mengikuti metode penetapan harga umum going-rate pricing, dan markup pricing, artinya harga yang ditawarkan distributor tergantung harga dari supplier, dan harga pada pengecer sangat tergantung harga distributor setelah di-markup sesuai dengan tambahan biaya pemasaran yang dikeluarkan dan persentase keuntungan yang diinginkan. Tabel Marketing Margin Distribusi Komoditas Dari Distributor Ke Pengecer Keterangan Harga Rata-Rata Pada Pengecer Rp Harga Rata-Rata ke Konsumen Rp Marketing Margin % 1. 2. Beras Gula Pasir 4,26 8,73 3. 4. Minyak Goreng Tepung Terigu 0,98 1,57 5. 6. Telor Daging Ayam 640 700 8,57 3,03 7. Daging Babi 24,32 Dari Pengecer Ke Konsumen Harga Rata-Rata Pada Pengecer Rp Harga Rata-Rata ke Konsumen Rp Marketing Margin % 1. 2. Beras Gula Pasir 9,91 8,92 3. 4. Minyak Goreng Tepung Terigu 6,80 5,43 5. 6. Telor Daging Ayam 700 800 14,29 13,24 7. Daging Babi 8,70 Sumber Hasil Penelitian Lapangan 2008 33 Triwulan IV 2008 Pada tingkat distributor ke pengecer pembentukan marketing margin terbesar terjadi pada komoditas daging babi sebesar 24,23%, lebih besar dibanding tingkat pengecer ke konsumen, dimana margin yang terbentuk sebesar 8,70%. Hal ini terjadi karena distributor daging babi merangkap sebagai pengepul yang dapat menekan harga dari peternak. Sementara itu pada tingkat pengecer ke konsumen pembentukan marketing margin terbesar terjadi pada komoditas telor sebesar 14,29%, sedangkan pada tingkat distributor ke pengecer pembentukan margin terjadi sebesar 8,57%. Hal ini terjadi karena penentu utama terhadap pembentukan harga merupakan hasil tawar-menawar. Pembentukan marketing margin pada komoditas lainnya pada tingkat pengecer ke konsumen lebih besar dibandingkan dari distributor ke pengecer, hal ini dikarenakan biaya transportasi, upah buruh, biaya gudang, dan biaya lainnya yang ditanggung pengecer meningkat seiring dengan naiknya harga BBM. Berikut merupakan bagan jalur distribusi komoditas beras. Gambar Bagan Jalur Distribusi Beras SUPPLIER BULOG PETANI Luar Bali PENGEPUL Daerah asal komoditas, Bali dan Jawa Timur Posisi pembelian tahap pertama Persediaan cukup untuk 7 hari dan disimpan di gudang sendiri. Asal pembeli terbanyak Denpasar sekitarnya Pesaing rata-rata 3 sampai 10 pedagang dan penentu DISTRIBUTOR Marketing Margin 4,26% PENGECER BESAR PENGECER KECIL Marketing Margin 9,91% KONSUMEN INDUSTRI PASAR TRADISONAL, DAN MODERN KONSUMEN AKHIR RT Daerah asal komoditas, Denpasar, Tabanan, dan Gianyar Posisi pembelian tahap kedua Persediaan cukup untuk 1 sampai 2 minggu dan disimpan di gudang sendiri. Asal pembeli terbanyak Denpasar sekitarnya Pesaing rata-rata 3 sampai 10 pedagang dan penentu utama harga hasil tawar menawar Barang substitusi ada tetapi sedikit Tempat membeli warung atau toko atau pengecer. Struktur Pasar Komoditas beras, gula pasir, minyak goreng, telor, daging ayam, dan daging babi mempunyai jumlah supplier, distributor, pengecer dan konsumen yang realatif banyak, dan komoditas tersebut memiliki produk substitusi, sehingga struktur pasarnya mengikuti struktur pasar oligopoli. Jika dilihat dari homogenitas jenis komoditas, maka struktur pasar komoditas beras, minyak goreng, dan gula pasir adalah pure oligopoly, sedangkan untuk komoditas telor, daging ayam, dan daging babi strukturnya differentiated oligopoly. Khusus untuk komoditas tepung terigu, struktur pasarnya cenderung monopoli, karena pasokan tepung terigu baik bermerek maupun tidak berasal hanya dari satu produsen. Sumber Kajian Jalur Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Utama di Kota Denpasar. Kerja sama Kantor Bank Indonesia Denpasar dengan Universitas Warmadewa 34 Triwulan IV 2008 Bab 3 PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN Krisis keuangan global telah mempengaruhi kinerja perbankan di Bali pada triwulan IV 2008, hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan tahunan kinerja perbankan yang mengalami sedikit penurunan. Penurunan kinerja tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator perbankan antara lain dana pihak ketiga DPK, dan pertumbuhan kredit. Meskipun indikator tersebut mengalami pertumbuhan namun pertumbuhan DPK dan kredit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya lihat Grafik Namun demikian asset perbankan mengalami kenaikan pertumbuhan dari 22,02% pada triwulan III meningkat tipis menjadi 22,74%. Penurunan suku bunga acuan pada akhir triwulan IV dari menjadi belum mampu meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan. Penurunan pertumbuhan kredit seiring dengan penurunan pertumbuhan DPK yang menyebabkan melemahnya rasio LDR. Namun demikian, terdapat peningkatan kualitas kredit yang ditunjukkan oleh penurunan NPL dari 2,15% gross menjadi 1,54% lihat Tabel Hak ini menunjukkan pada situasi krisis keuangan global bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya. PERKEMBANGAN ASET BANK UMUM Sampai dengan triwulan IV 2008, aset bank umum di Bali masih menunjukkan tren yang meningkat selama kurun waktu 2005 – 2008 lihat Tabel Jumlah asset bank umum di Bali pada Desember 2008 mencapai Rp33,018 milyar jauh lebih tinggi daripada bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp26,902 milyar atau meningkat 22,73%. Pertumbuhan aset terutama di dorong oleh peningkatan penghimpunan dana masyarakat yang juga memiliki tren yang meningkat. Besaran DPK pada Desember 2008 mencapai Rp28,006 milyar meningkat 19,06% dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. DPK yang terhimpun yang kemudian disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit juga menunjukkan adanya peningkatan. Pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan pada triwulan IV 2008 y-o-y sebesar 23,64%, sedangkan kredit UMKM tumbuh 20,54% y-o-y. Namun demikian, pertumbuhan kredit secara tahunan tidak diikuti pertumbuhan kredit triwulanannya. Besar kredit umum dan UMKM pada triwulan IV 2008 lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yaitu dari Rp15,661 milyar dan Rp13,270 milyar turun menjadi Rp15,568 milyar dan Rp13,087 milyar. Peningkatan penyerapan DPK yang tidak diikuti oleh ekspansi kredit 35 Triwulan IV 2008 menyebabkan LDR perbankan Bali pada triwulan IV turun dibandingkan triwulan sebelumnya dari 58,93% menjadi 55,59%. Rendahnya LDR pada triwulan IV ini lebih dipengaruhi oleh krisis finansial global yang menyebabkan keketatan likuiditas pada triwulan terakhir tahun 2009. Dari komposisinya, pembentukan aset perbankan sangat dipengaruhi oleh pembentukan aset pada bank-bank pemerintah yang mencapai miliar atau 58,6% dari total aset seluruh bank. Besarnya pembentukan aset bank pemerintah di Bali, terutama di karenakan jumlah kantor dan jaringan kantor yang relatif lebih besar dibandingkan dengan kolompok bank yang lain. Sementara pembentukan aset pada kelompok bank swasta pada triwulan IV 2008 mencapai miliar atau 37,1% dari total aset. Kelompok bank asing campuran yang memiliki jaringan kantor terkecil memiliki share pembentukan aset sebesar dengan total aset sebesar miliar lihat Grafik dan Grafik Tabel Perkembangan Usaha Bank Umum Di Bali Rp milyar INDIKATOR Asset Dana Pihak Ketiga Deposito Giro Tabungan Kredit Umum Modal Kerja Investasi Konsumsi Kredit UMKM Pangsa kredit UMKM NPL Gross% LDR 2006 2007 Des 21,971 18,975 7,234 4,146 7,595 10,567 4,585 1,492 4,490 9,251 Jun Dec 24,075 26,902 20,675 23,522 7,434 7,589 4,942 5,331 8,299 10,602 11,537 12,592 4,995 5,619 1,649 1,794 4,893 5,179 9,743 10,857 2008 Mar 27,754 24,267 7,723 5,794 10,750 12,891 5,657 1,838 5,397 11,233 Jun 29,727 25,675 7,975 6,011 11,688 14,537 6,282 2,241 6,013 12,410 Sep 30,963 26,576 8,361 6,062 12,152 15,661 6,769 2,391 6,501 13,270 Dec 33,018 28,006 8,872 6,332 12,802 15,568 6,551 2,504 6,513 13,087 Sumber Bank Indonesia 36 Triwulan IV 2008 Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia PELAKSANAAN FUNGSI INTERMEDIASI Pelaksanaan fungsi intermediasi, sebagai salah satu peran utama perbankan, sangat dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menyerap dana masyarakat dan kemampuan bank dalam menyalurkannya dalam bentuk kredit. Kemampuan menjalankan fungsi intermediasi dapat dilihat dari Loan to Deposit Ratio LDR. Kondisi LDR perbankan Bali pada triwulan IV 2008 menurun dibandingkan posisi triwulan III 2008 yaitu pada posisi 55,59%. Sementara LDR pada triwulan II dan III besarnya mencapai 56,6% dan 58,93% lihat Grafik Turunnya LDR ini mengindikasikan dua hal yaitu kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi melemah yang lebih disebabkan oleh kondisi pasar keuangan baik secara regional maupun nasional yang sedang mengalami distorsi, atau pada sisi lainnya kemampuan sektor usaha dalam menyerap dana perbankan yang tengah menghadapi permasalahan, yang disebkan oleh 37 Triwulan IV 2008 lesunya kinerja sektor riil, hal ini dapat ditunjukkan oleh tingginya undisbursement loan yang tercatat dalam pembukuan bank. Grafik Loan To Deposit Ratio 60 57 % 51 48 54 45 Trw I Trw II Trw III Trw Trw I Trw II Trw III Trw Trw I Trw II Trw III Trw Trw I Trw II Trw III Trw Trw I Trw II Tr III TR IV Trw I Trw II Tr III TR IV IV IV IV IV 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Sumber Bank Indonesia Selain dipengaruhi oleh makro ekonomi seperti di atas, rendahnya LDR juga disebabkan oleh faktor-faktor seperti Pertama, keterbatasan wewenang memutus pemberi kredit pada kantor cabang terutama bagi bank umum yang berkantor pusat di luar pulau sehingga untuk kredit yang nilainya cukup material kewenangan memutusnya ada di kantor pusatnya. Hal ini biasanya dialami bank-bank yang menganut branch banking system. Kedua, kebutuhan pembiayaan bagi perusahaan khususnya perusahaan multinasional seperti jaringan hotel internasional, travel dan kargo diperoleh dari bank atau lembaga keuangan lainnya di luar Pulau Bali atau berasal dari holdning companynya. Ketiga, bagi kredit khususnya UMKM, terdapat banyak alternatif untuk memenuhinya selain dari industri perbankan seperti koperasi, lembaga pinjaman daerah LPD dan pegadaian dengan prosedur yang lebih mudah. Selain hal tersebut di atas, rendahnya LDR perbankan kemungkinan juga disebabkan oleh kurangnya kemauan dan kemampuan perbankan dalam mencari celah bisnis atau usaha yang dapat dibiayai, hal ini diperkirakan karena banyaknya fasilitas untuk mengelola dana bank selain penyaluran kredit seperti pada pasar uang ataupun penempatan pada Bank Indonesia. Besarnya penempatan bank pada Bank Indonesia dan surat berharga pada triwulan IV 2008 mencapai 6,7% dari total penempatan uang masyarakat di bank. Penghimpunan Dana Dana pihak ketiga DPK pada triwulan IV – 2008, mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 19,1%. Sebagian besar 38 Triwulan IV 2008 DPK berupa penempatan simpanan dalam bentuk tabungan. Pertumbuhan tahunan tabungan pada triwulan IV 2008 menurun tajam dari 31,1% pada triwulan sebelumnya menjadi 18,8% dengan total sebesar Rp12,802 milyar lihat Grafik DPK cenderung didominasi oleh dana-dana jangka pendek, jumlah dana jangka pendek pada triwulan IV 2008 tercatat sebesar 68,32% sedangkan DPK dalam jangka panjang sebesar 31,7% lihat Grafik Dana jangka pendek, dalam bentuk tabungan dan giro pada bulan Desember 2008 tumbuh sebesar 35,68% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa likuiditas perbankan masih memiliki risiko yang cukup tinggi. Lain halnya dengan dana jangka panjang, deposito memiliki pertumbuhan tahunan yang cenderung lebih rendah daripada triwulan sebelumnya. Hal tersebut berpotensi menciptakan maturity mismatch, karena kredit yang disalurkan perbankan jangka waktunya relatif lebih panjang. Pertumbuhan penyerapan dana dari masyarakat pada triwulan IV 2008 menunjukkan kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Bahkan tren peningkatan pertumbuhan deposito sudah terjadi pada akhir tahun 2007. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya konversi bentuk simpanan masyarakat dari tabungan ke deposito. Dilihat dari pangsa dana pihak ketiga dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang ralatif sama, share terbesar pada simpanan dalam bentuk tabungan, diikuti deposito dan giro, pada Desember 2008 share masing-masing simpanan berturut-turut adalah 45,7%, 31,7%, dan 22,6%. Indikasi konversi bentuk simpanan dari tabungan ke deposito didukung oleh pertumbuhan secara tahunan simpanan dalam bentuk deposito yang memiliki pola yang berlawanan dengan pola pertumbuhan simpanan giro dan tabungan lihat Grafik Pola ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan penggantian atau pemindahan dana dari simpanan dalam bentuk giro dan tabungan ke dalam bentuk deposito dan sebaliknya. Lebih jauh dilihat dari data empiris komposisi DPK, tabungan dan deposito memiliki pola yang berbanding terbalik, hal ini menunjukkan bahwa perpindahan dana DPK yang sering dilakukan oleh masyarakat dari simpanan dalam bentuk tabungan menjadi simpanan dalam bentuk deposito dan sebaliknya. 39 Triwulan IV 2008 Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Penyaluran Kredit Pertumbuhan tahunan kredit pada triwulan IV 2008 tercatat cukup besar, yaitu 23,6% meskipun pertumbuhan ini turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 32,01% y-o-y. Walaupun kondisi keuangan baik global maupun nasional sedang mengalami gangguan, namun perbankan tetap malakukan ekspansi kredit. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK lihat Gambar kondisi ini juga menunjukkan bahwa perbankan secara berkesinambungan mampu menyalurkan kredit sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga, walaupun apabila dibandingkan dengan triwulan III pada triwulan IV terdapat pengurangan volume dan nilai kredit yang direalisasikan. Pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit modal kerja dan kredit konsumsi lihat Gambar Namun demikian apabila dilihat pertumbuhan kreditnya, kredit investasi adalah kredit dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV 2008 mencapai 39,6% dibandingkan dengan kredit konsumsi dan modal kerja masing-masing hanya sebesar 25,8% dan 16,6% lihat Gambar Pola pertumbuhan ini menunjukkan peranan investasi di perekonomian mulai tampak meskipun masih dalam level yang relatif kecil. Penyaluran kredit bank umum pada triwulan IV 2008 sebesar miliar menurun sebesar 0,59% dibanding posisi triwulan sebelumnya. Jenis kredit yang menjadi konsentrasi oleh perbankan saat ini adalah untuk jenis kredit yang potensial dengan risiko kredit yang rendah, selain itu perbankan juga lebih cenderung memberikan kredit untuk kredit jangka pendek. Segmen pasar yang menjadi primadona bagi kredit perbankan adalah segmen pasar konsumer dan segmen untuk modal kerja usaha. Komposisi kredit modal kerja sedikit lebih besar daripada kredit konsumsi pada 40 Triwulan IV 2008 penyaluran kredit bank umum di Bali periode Desember 2008. Penyaluran kredit modal kerja sebesar 42,1% atau sebesar Rp6,551 milyar diikuti dengan kredit konsumsi sebesar 41,9% atau sebesar milyar, dan kredit investasi 16,08% atau sebesar milyar. Pada triwulan laporan kredit investasi tercatat memiliki pertumbuhan tahunan terbesar atau sebesar 39,6% y-o-y, diikuti dengan kredit modal konsumsi sebesar 25,8% y-o-y baru kemudian kredit modal kerja sebesar 16,6% y-o-y. Tingginya ekspansi kredit investasi pada beberapa triwulan terakhir mengindikasikan bahwa makro perekonomian cukup mendukung iklim usaha di Bali, sehingga perbankan cukup berani ekspansi di sektor investasi. Penyaluran kredit di Bali cenderung di dominasi oleh kredit modal kerja dan konsumsi dengan total share kedua jenis kredit tersebut sebesar 83,9%. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa kredit di Bali umumnya memiliki jangka pendek dan menengah. Penyaluran kredit berjangka pendek dan menengah ini disesuaikan dengan penyerapan dana yang umumnya jangka pendek. Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Sementara itu, kredit secara sektoral masih didominasi oleh sektor lain-lain dan sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR. Pada posisi Desember 2008 kredit sektor lain-lain dan sektor PHR masing-masing tercatat sebesar Rp miliar atau 42,20% dari total kredit dan miliar atau 40,36% dari total kredit. Pola penyebaran kredit tersebut relatif tidak berubah dibandingkan pada periode-periode sebelumnya, mengingat karakteristik perekonomian Bali yang digerakkan oleh industri pariwisata. Komposisi untuk kredit sektor lain-lain dan PHR cenderung konstan walaupun cukup fluktuatif. Kondisi ini mengindikasikan bahwa keduanya tetap menjadi sektor primadona bagi perbankan. 41 Triwulan IV 2008 Sumber Bank Indonesia Pertumbuhan kredit sampai dengan pada Desember 2008 yang mencapai 23,6% y-o-y, yang juga diikuti dengan meningkatnya kualitas kredit, rasio non performing loan NPL pada Desember 2008 sebesar 1,54% lebih rendah dari NPL pada tahun 2007 yang sebesar 3,02%. Sektor ekonomi yang paling besar menyumbang NPL adalah kredit sektor PRH sebesar Rp 137 milyar dengan atau 57% dari total NPL, rasio NPL sektor PRH sebesar 2,18%. Sementara share NPL kredit sektor lain-lain sebesar 22% dengan rasio NPL sebesar 0,79%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyaluran kredit sektor lain-lain relatif lebih aman dibandingkan sektor lainnya terutama PRH, yang dikarenakan kredit sektor lain-lain sebagian besar adalah kredit jenis konsumsi yang sebagian besar krediturnya adalah pegawai baik negeri maupun swasta sehingga tingkat kolektibilitas sangat baik karena pembayaran atau pelunasan dilakukan dengan pemotongan gaji secara langsung. Sementara itu untuk kredit sektor lainnya relatif lebih berisiko karena kredit tersebut untuk membiayai sektor produktif yang pengembalian atau pelunasannya sangat tergantung pada kemampuan usaha dari kreditur. PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BPR Pertumbuhan usaha BPR pada triwulan III tahun 2008 menunjukan peningkatan yang cenderung tetap dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun terakhir rata-rata pertumbuhan aset BPR tercatat sebesar 28%y-o-y, demikian pula kredit tumbuh ratarata sebesar 35 % y-o-y. Kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat juga menunjukkan pertumbuhan yang konstan, rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir tercatat sebesar 25%, sementara LDR berkisar pada 124%. 42 Triwulan IV 2008 Sumber Bank Indonesia Sumber Bank Indonesia Fungsi intermediasi yang dilaksanakan oleh BPR sampai triwulan IV 2008 masih berjalan dengan cukup baik, terbukti dari peningkatan jumlah kredit yang disalurkan menjadi sebesar Rp miliar atau naik 31,9% dibanding triwulan IV 2007. Dilihat dari komposisi kredit terhadap aset BPR, dalam lima tahun terakhir rata-rata komposisi kredit terhadap aset mencapai 77,28%. Penyaluran kredit pada triwulan IV 2008 apabila dibandingkan dengan penghimpunan dana pihak ketiga yang dilakukan oleh BPR pada periode yang sama maka rasionya LDR adalah sebesar 122,1 %. Tingginya rasio LDR BPR tersebut menunjukkan bahwa penyaluran kredit dilakukan tidak hanya dari penghimpunan dana tetapi juga dari modal bank, kondisi tersebut akan meningkatkan risiko likuiditas bagi bank. Peningkatan penyaluran kredit ini antara lain didorong oleh linkage program antara bank umum dan BPR serta sudah beroperasinya Lembaga Dana Apex LDA Apex yang berperan di dalam membantu BPR anggotanya yang mengalami liquidity mismatch. Penyaluran kredit pada triwulan IV 2008 dapat dikatakan sangat ekspansif karena selain peningkatannya mencapai Rp36,77 milyar dibandingkan triwulan sebelumnya, LDR pada triwulan IV 2008 juga tercatat sebagai LDR yang relatif tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa BPR masih dapat berperan dalam pembiayaan walaupun persaingan dalam pembiayaan mikro semakin ketat. Sejalan dengan peningkatan kinerja pada asset, dana dan kredit, kualitas kredit sedikit mengalami peningkatan dengan rasio NPL sebesar 6,94% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2007 yang tercatat sebesar 5,82%. 43 Triwulan IV 2008 Tabel Kinerja Bank Perkreditan Rakyat BPR di Bali milyar Rp INDIKATOR 2006 DES 2007 2008 SEP DES 1,479 1,729 1,875 949 1,107 a. Tabungan 320 b. Deposito 1. Total Aset 2. Dana Pihak Ketiga 3. Kredit 4. LDR % 5. NPLs gross % Mar Jun Sep Dec 1,926 2,076 2,235 2,352 1,179 1,241 1,324 1,388 1,455 396 426 454 491 497 532 629 711 753 787 833 891 924 1,091 1,270 1,348 1,427 1,567 1,740 1,777 114,96 114,69 7,19 6,88 6,17 Sumber Bank Indonesia PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai Perkembangan inflow atau aliran uang masuk ke kas Bank Indonesia yang berasal dari setoran bank-bank umum pada triwulan IV 2008 tercatat sebesar Rp 687 miliar meningkat 8% dari triwulan IV tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 638 miliar. Sementara itu, outflow atau aliran uang keluar dari kas Bank Indonesia karena adanya penarikan oleh bank-bank umum, tercatat sebesar miliar atau menurun 34% dibanding triwulan IV-2007 yang tercatat sebesar Rp miliar. Net outflow yang terjadi pada triwulan IV 2008 sebesar Rp502 miliar. Kondisi outflow tinggi yang dibarengi dengan rendahnya inflow pada triwulan laporan, mengindikasikan bahwa peredaran dana dimasyarakat cukup tinggi dan kebutuhan masyarakat akan uang tunai sangat tinggi. Fenomena ini sejalan dengan peningkatan pertumbuhan perekonomian di Bali pada triwulan IV-2008. Terlebih lagi pada periode ini terdapat beberapa hari besar keagamaan yang jatuh dalam waktu yang berdekatan yaitu Idul Adha dan Natal. Fenomena musiman yang terjadi pada penghujung triwulan IV 2008 tersebut telah meningkatkan kebutuhan uang kas di masyarakat, sehubungan dengan peningkatan konsumsi yang terjadi. Selain dari arus inflow-outflow, kebutuhan uang kartal di Bali juga tercermin dari besarnya penukaran pada triwulan IV 2008 yang mencapai Rp56 miliar. Besarnya penukaran ini relatif rendah dibandingkan triwulan IV 2007. Rendahnya penukaran menujukkan bahwa kebutuhan uang pecahan tertentu khususnya pecahan kecil 44 Triwulan IV 2008 menurun di Bali. Hal ini mengindikasikan kegiatan perekonomian masyarakat bawah mengalami perlambatan. Tabel Perkembangan Uang Kartal di Bali Juta Rp INDIKATOR Inflow Outflow Net flow Penukaran Uang Palsu dalam lembar 2006 Tr. IV 1,624 2,242 618 70 902 Tr. I 760 500 261 74 927 2007 Tr. II Tr. III 501 547 1,227 710 726 163 78 83 611 623 Tr. IV 638 1,817 1,179 83 966 Tr. I 959 576 382 84 853 2008 Tr. II Tr. III 466 325 1,264 1,559 798 1,235 84 95 539 632 Sumber Bank Indonesia Denpasar Sumber Bank Indonesia Denpasar Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai Kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia pada pembayaran transaksi non tunai diarahkan pada terciptanya sistem pembayaran yang efektif, efisien, aman, dan handal. Tujuan tersebut dapat dicapai antara lain melalui kebijakan untuk mengurangi risiko pembayaran dan peningkatan kualitas serta kapasitas pelayanan sistem pembayaran. Jumlah lembar warkat kliring yang digunakan pada triwulan laporan tercatat sebanyak 387 ribu lembar, turun 11% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun nilai transaksi sebesar Rp 6,271 miliar tercatat meningkat 12%. Rata-rata perputaran kliring per hari tercatat sebanyak lembar dengan rata-rata nominal per hari sebesar Rp 106,28 miliar. Penolakan cek/bilyet giro kosong tercatat sebanyak lembar dengan nominal Rp 212 miliar. Nominal penolakan kliring tersebut berkisar 3% dibandingkan dengan total kliring yang dilakukan, jumlah lembar yang ditolak adalah sebesar 1,7%. Rendahnya tingkat tolakan ini mengindikasikan bahwa sistem pembayaran yang diselenggarakan selama ini dapat dikatakan handal. 45 Tr. IV 687 1,207 520 56 487 Triwulan IV 2008 Tabel Perkembangan Perputaran Kliring, cek/BG Kosong, dan RTGS Dalam Juta Rupiah KETERANGAN - Lembar Ribuan Lembar - Nominal Kliring - Rata-rata lembar per hari Satuan - Rata-rata nominal per hari - Lembar Satuan - Nominal Cek/ BG kosong - Rata-rata lembar per hari Satuan - Rata-rata nominal per hari From - Volume - Nominal RTGS From To - Nominal RTGS To - Volume Sumber Bank Indonesia Denpasar 2007 II III IV PERPUTARAN KLIRING 422 401 452 435 4,900 4,772 5,712 5,621 6,918 6,679 7,283 7,238 TOLAKAN CEK/BG KOSONG 1,660 1,623 1,850 2,562 29 58 151 80 27 27 30 43 RTGS I 2008 I II III IV 300 4,049 5,002 255 3,605 4,045 249 3,987 4,077 387 6,271 6,554 1,806 38 30 1,540 28 2,174 53 6,455 212 9,217 6,909 9,040 7,032 9,772 7,086 10,112 6,700 10,809 12,388 12,462 12,770 13,743 13,893 13,125 11,408 6,698 9,047 7,032 9,287 7,459 10,303 8,046 11,592 9,250 11,121 9,075 12,384 9,979 13,248 8,154 13,507 Sumber Bank Indonesia Denpasar 46 Triwulan IV 2008 Bab 4 Keuangan Daerah Pada tahun anggaran 2008, Anggaran Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Bali mencapai sebesar Rp 1,39 triliun, dan realisasi sementara hingga triwulan IV-2008 mencapai Rp 1,68 triliun atau 120,965% dari yang ditargetkan. PAD yang melebihi target memberikan kesempatan bagi Bali untuk membangun daerahnya. Sementara itu, Anggaran Belanja Daerah pada tahun ini tercatat sebesar Rp 1,6 triliun dengan realisasi mencapai Rp 1,5 triliun atau sebesar 88,25%. Lebih lanjut, untuk Anggaran Pembiayaan Daerah mencapai sebesar Rp 274,6 miliar, dan realisasi sampai dengan triwulan IV-2008 tercatat Rp 266,7 miliar atau mencapai 97,12%. REALISASI PENDAPATAN Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Bali pada triwulan IV-2008 mencapai sebesar Rp 1,68 triliun, bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Perimbangan yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 65,7% dan 32,1%. Tingginya porsi PAD menunjukkan bahwa dalam membangun daerahnya Bali tidak terlalu tergantung bantuan keuangan pusat. Pos yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD adalah pos pajak daerah yang mencapai 85,7% terhadap total PAD. Sementara itu retribusi daerah hanya menyumbang 1,7% pada total PAD Bali. Hal ini menunjukkan pemerintah daerah Bali tidak terlalu banyak membebani masyarakatnya dengan retribusi daerah. Sedangkan sumber penerimaan terbesar dari Dana Perimbangan adalah pos Dana Alokasi Umum DAU, yang mencapai 86,4%. Realisasi penerimaan pajak daerah tercatat sebesar Rp 945,97 miliar atau mencapai sebesar 135,36% dari yang ditargetkan sebesar Rp 698,88 miliar. Sedangkan realisasi penerimaan dari retribusi adalah sebesar Rp 18,95 miliar atau 134,69% dari yang dianggarkan sebesar Rp 15,1 miliar. Indikator ini menunjukkan kinerja petugas pajak Bali mampu menunjukkan kinerjanya guna memberikan pemasukan bagi pemerintah daerah Bali. Apabila melihat realisasi retribusi daerah sampai dengan Agustus 2008 yang masih sebesar 60,3% maka realisasi 134,69% pada akhir triwulan IV 2008 menunjukkan upaya keras pemerintah daerah Bali dalam menggenjot PAD melalui retribusi daerah. 47 Triwulan IV 2008 Di sisi lain, realisasi pos Dana Perimbangan sampai dengan triwulan IV 2008 telah mencapai sebesar Rp 540,3 miliar atau 97% dari total rencana penerimaan tahun 2008 sebesar Rp 556,9 miliar. Pos tersebut memperoleh sumbangan terbesar yang bersumber dari realisasi DAU yang mencapai Rp 448,2 miliar atau mencapai 100% dari yang direncanakan pada tahun 2008. REALISASI BELANJA Sementara itu, realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan III-2008 tercatat mencapai sebesar Rp 1,5 triliun atau mencapai 88,25% dari yang dianggarkan. Apabila dilihat realisasi belanja sampai dengan Agustus 2008 yang baru mencapai 42% maka terlihat bahwa upaya meningkatkan realisasi anggaran terkonsentrasi pada triwulan IV 2008 sehingga dapat meningkat lebih dari dua kalinya. Pola penggunaan anggaran tersebut relatif tidak berubah dibandingkan dengan periodeperiode sebelumnya. Selain itu, realisasi pos belanja modal juga tidak maksimal, yaitu hanya mencapai realisasi Rp 121,96 miliar atau hanya mencapai 85,69% dari yang dianggarkan sebesar Rp 142,3 miliar. Realisasi belanja modal pada akhir 2008 meningkat drastis dibandingkan agustus 2008 sebelumnya yang hanya sebesar 9,2%. Realisasi belanja modal searah dengan pola realisasi belanja daerah yang terkonsentrasi pada triwulan IV 2008. Realisasi belanja yang sesuai dengan anggaran adalah realisasi pada pos belanja subsidi yang mencapai 100% yaitu sebesar Rp 3,3 miliar. Sedangkan, pos belanja yang paling besar dianggarkan adalah pos pada belanja pegawai, yang mencapai Rp 477,8 miliar dan realisasi sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp 413,6 miliar atau mencapai 87,8%. Realisasi belanja modal hanya sebesar 11% dari total PAD yang didapatkan sedangkan realisasi belanja pegawai mencapai 37% dari total PAD. Kedua presentase tersebut dapat diinterpretasikan bahwa penggunaan hasil dari PAD Bali untuk belanja modal tidak besar. REALISASI PEMBIAYAAN Untuk komponen pembiayaan yang meliputi penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah, realisasi sampai dengan triwulan IV-2008 masingmasing sebesar Rp 282,5 milyar dan Rp 15,8 milyar. Realisasi penerimaan pembiayaan 48 Triwulan IV 2008 daerah tersebut seluruhnya merupakan jumlah dari sisa perhitungan anggaran tahun sebelumnya, pencairan dana cadangan dan penerimaan piutang daerah. Sedangkan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah seluruhnya merupakan penyertaan modal Pemda. Tabel menunjukkan perkembangan APBD Provinsi Bali 2007 dan 2008. 49 Triwulan IV 2008 Tabel Laporan Realisasi APBD 2007 – 2008 dalam ribu NO. URAIAN APBD TAHUN 2007 REALISASI 2007 APBD TAHUN 2008 REALISASI 2008* 120,96 %Realisasi 2008 A PENDAPATAN DAERAH 1 PEND. ASLI DAERAH PAD 136,29 - Pajak Daerah 2 135,36 - Retribusi Daerah 134,69 - Hsl PMD dan Hsl Pengel. Kek. Daerah yg dipisahkan 93,44 - Lain-Lain PAD yg Sah 193,48 DANA PERIMBANGAN 97,00 90,77 100,00 60,00 164,03 100,00 992,71 - Bagi hasil pajak dan bukan pajak - Dana Alokasi Umum DAU - Dana Alokasi Khusus DAK 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH - Pendapatan Hibah - Sumbangan Pihak Ketiga B BELANJA DAERAH 88,25 4 BELANJA TIDAK LANGSUNG 89,59 - Belanja Pegawai 87,82 100,00 85,99 - Belanja Subsidi - Belanja Hibah - Belanja Bantuan Sosial - Belanja Bagi Hasil kpd Prov/Kab/Kota/Desa 97,08 99,34 - Belanja Bantuan Keuangan kpd Provinsi/Kab/Kota/Desa 71,32 0,52 85,26 76,56 - Belanja Barang & Jasa 86,52 - Belanja Tidak Terduga 5 BELANJA LANGSUNG - Belanja Pegawai - Belanja Modal 85,69 C PEMBIAYAAN DAERAH 97,12 6 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 96,38 - Sisa Perhit. Anggaran Tahun Sebelumnya 100,00 - - 35,94 - 0,00 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 85,38 - Pembentukan Dana Cadangan - 0 98,71 - Penyertaan Modal Investasi Pemda - Pemberian Pinjaman Daerah 0 0,00 0,00 - Pencairan Dana Cadangan - Penerimaan Piutang Daerah 7 SILPA Sisa Lebih Perhitungan Anggaran *Angka sementara Sumber Pemda Provinsi Bali 50 Triwulan IV 2008 Bab 5 Ketenagakerjaan Tahun 2008 bisa dikatakan sebagai tahun pariwisata dimana tahun ini dicanangkan sebagai tahun kunjungan wisata Visit Indonesia Year 2008. Dengan adanya program ini, sedikit banyak perekonomian Bali sangat terbantu dengan pariwisata sebagai leading sector. Kenaikan jumlah kunjungan wisman mengindikasikan membaiknya kondisi perekonomian Bali. Ini tentu saja membawa pengaruh positif terhadap beberapa indikator ketenagakerjaan di Bali terutama pada tingkat pengangguran. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA, DAN ANGKA PENGANGGURAN Pada bulan Agustus 2008, dari orang yang tergolong ke dalam angkatan kerja, jumlah penduduk yang tidak bekerja pengangguran terbuka mencapai orang. Dibandingkan dengan keadaan pada bulan Agustus 2007, kondisi ini lebih baik dengan jumlah angkatan kerja pada bulan Agustus 2007 mengalami peningkatan sebanyak orang, dan angka pengangguran mengalami penurunan pada sebanyak orang. Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, Agustus 2006 – Agustus 2008 dalam ribuan Kegiatan Utama Agustus 2006 Agtustus 2007 Agustus 2008 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Angkatan Kerja 120,2 77,6 69,5 617,3 602,2 596,9 76,3 77,4 77,9 6,0 3,8 3,3 a. Bekerja b. Tidak Bekerja Pengangguran Terbuka Bukan Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK % Tingkat Pengangguran Terbuka TPT % Sumber BPS Jika dibandingkan dengan Agustus 2006, struktur angkatan kerja mengalami perubahan cukup berarti. Jumlah penduduk yang bekerja meningkat dari 1,8 juta orang pada Agustus 2006 menjadi lebih dari 1,9 juta orang pada Agustus 2007 dan kembali meningkat menjadi lebih dari 2 juta orang pada Agustus 2008. Dari periode Agustus 51 Triwulan IV 2008 2007 ke Agustus 2008 terjadi peningkatan orang penduduk bekerja yang berakibat pada penurunan angka pengangguran yang dari orang menjadi orang. Menurut wilayah perkotaan dan pedesaan, meskipun jumlah penduduk yang berusia diatas 15 tahun untuk daerah perkotaan lebih banyak, namun penduduk yang tergolong sebagai angkatan kerja untuk daerah pedesaan lebih banyak dibandingkan daerah perkotaan. Jumlah angkatan kerja untuk wilayah pedesaan mencapai ribu orang, sementara untuk wilayah perkotaan tercatat sebanyak ribu orang. Dari penduduk yang masuk sebagai angkatan kerja di pedesaan tersebut sebanyak ribu orang tergolong bekerja dan sebanyak 29,3 ribu sebagai pengangguran. Angka pengangguran ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan pengangguran di wilayah perkotaan yang sebanyak 40,2 ribu orang. Akan tetapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tingkat pengangguran di wilayah pedesaan meningkat sebanyak 18,1% dari sebanyak 24,8 ribu orang menjadi 29,3 ribu orang. Selanjutnya untuk wilayah perkotaan pengangguran turun sebesar 23,9%. Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, di Daerah Perkotaan dan Pedesaan, Agustus 2007 – Agustus 2008 dalam ribuan Pedesaan Kegiatan Utama Desa + Kota Perkotaan Agt- 07 Agt-08 Agt-07 Agt-08 Agt-07 Agt-08 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Angkatan Kerja a. Bekerja b. Tidak Bekerja Pengangguran Terbuka Bukan Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK % Tingkat Pengangguran Terbuka TPT % 960,6 986,2 24,8 29,3 52,8 40,2 77,6 69,5 263,6 254,1 338,6 342,7 602,2 596,9 79,9 80,9 75,0 74,9 77,4 77,9 2,4 2,7 5,2 3,9 3,8 3,3 Sumber BPS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA Meskipun secara umum perkembangan perekonomian Bali membaik, digambarkan oleh tingkat kunjungan wisman yang semakin meningkat, namun kenaikan harga minyak dunia yang diikuti dengan kenaikan harga BBM dalam negeri, berimbas langsung terhadap beberapa sektor perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan masing-masing sektor ekonomi dalam menyerap tenaga kerja. 52 Triwulan IV 2008 Jumlah penduduk yang bekerja pada industri pengolahan pada bulan Agustus 2008 mengalami penurunan sebanyak 25,8 ribu orang dibandingkan dengan bulan Agustus 2007. Sedangkan untuk sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan, penduduk yang bekerja di sektor ini turun sebanyak 7,5 ribu orang. Meskipun demikian secara keseluruhan, penambahan penyerapan tenaga kerja di semua sektor pada bulan Agustus 2008 mencapai 47,6 ribu orang. Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Agustus 2007 – Agustus 2008 dalam ribuan Kegiatan Utama Agustus 2006 Pertanian Agustus 2007 Agustus 2008 663,0 714,1 726,3 2,3 8,5 12,1 250,6 289,1 263,3 8,7 3,9 7,8 Konstruksi 127,6 128,7 140,1 Perdagangan, Restoran, & Hotel 403,6 462,5 481,8 Pengangkutan & Telekomunikasi 74,1 77,4 92,7 Keuangan & Jasa Perusahaan 69,4 52,9 45,4 271,0 245,0 260,0 Pertambangan Industri Listrik, Gas, dan Air Jasa-Jasa Total Sumber BPS PERGESERAN STATUS PEKERJAAN Berdasarkan status pekerjaan dalam pekerjaan utamanya, penduduk yang bekerja dibedakan ke dalam tujuh kategori yang selanjutnya dapat digunakan untuk menggolongkan penduduk ke dalam 2 jenis kelompok pekerja, yakni pekerja formal dan informal. Pekerja formal adalah mereka yang dikategorikan berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan. Dan untuk mereka yang memiliki status pekerjaan di luar kategori tersebut digolongkan sebagai pekerja informal. Dari kedua kategori tersebut maka pada bulan Agustus 2008 jumlah pekerja informal di Bali mencapai 68%, sedikit meningkat dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 64,9%. Penurunan jumlah pekerja pada sektor formal telah terjadi, yang mencapai 47,8 ribu orang. Hal ini bisa berarti terjadi pergeseran pekerja formal dari sektor formal ke sektor informal. Berdasarkan status pekerjaan, sebagian besar 29,4% penduduk yang bekerja merupakan buruh/karyawan. Jumlah pekerja yang 53 Triwulan IV 2008 berstatus buruh/karyawan menurun cukup besar selama kurun waktu setahun terakhir yaitu sebesar 42,7 ribu orang. Penurunan terjadi juga pada kelompok pekerja yang berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tetap, dan pekerja bebas di pertanian. Tabel Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Agustus 2006 – Agustus 2008 dalam ribuan Kegiatan Utama Agustus 2006 Agustus 2007 Agustus 2008 Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap Pekerja bebas di non pertanian Pekerja tidak dibayar Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/karyawan Pekerja bebas di pertanian Total Sumber BPS PENDUDUK SETENGAH PENGANGGUR Dalam Sakernas, penduduk yang dianggap bekerja adalah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi paling sedikit 1 jam tidak terputus dalam waktu seminggu. Namun, penduduk yang benar-benar dianggap bekerja adalah penduduk yang bekerja minimal 35 jam seminggu. Sedangkan mereka yang memiliki jam kerja kurang dari itu digolongkan sebagai setengah penganggur. Dari penggolongan ini, maka penduduk yang dianggap bekerja penuh pada bulan Agustus 2008 mencapai lebih dari 68% dari penduduk yang bekerja, menurun dibandingkan setahun yang lalu sebanyak 109,0 ribu orang. Sementara itu penduduk yang berstatus sebagai setengah penganggur dengan jam kerja kurang dari 35 jam seminggu sebanyak 621,3 ribu orang atau sebesar 30,6% dari total pekerja. Dari penduduk yang berstatus setengah penganggur, lebih dari sepertiganya merupakan penganggur terpaksa dengan jumlah mencapai 241,6 ribu, meningkat sebesar 75,4 ribu orang dibandingkan bulan Agustus 2007. Mereka pada umumnya menganggur karena belum memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Sebagian besar atau 61,1% dari penduduk setengah penganggur merupakan setengah penganggur sukarela mencapai 379,7 ribu orang. Mereka sudah merasa puas dengan pekerjaan yang dimiliki saat ini, meskipun dari sisi jumlah jam kerja 54 Triwulan IV 2008 kurang optimal. Jumlah penduduk yang menganggur dan setengah mengangur terpaksa terkait dengan kebutuhan kesempatan kerja. Tabel Angkatan Kerja Menurut Kegiatan Utama, Agustus 2006 – Agustus 2008 dalam ribuan Agustus 2006 Kegiatan Utama Agustus 2007 Agustus 2008 Angkatan Kerja a. Bekerja 515,1 464,6 621,3 260,7 166,1 241,6 254,4 298,5 379,7 120,2 77,6 69,5 380,9 243,7 311,1 6,0 3,8 3,3 19,1 11,8 14,8 - Bekerja penuh >=35 jam seminggu - Setengah Penganggur < 35 jam seminggu - Terpaksa - Sukarela b. Tidak Bekerja Pengangguran Terbuka Setengah Penganggur Terpaksa + Penganggur Terbuka Tingkat Pengangguran Terbuka TPT % Persentase setengah pengangguran terpaksa + penganggur terbuka terhadap angkatan kerja Sumber BPS PENDUDUK YANG BEKERJA DAN PENGANGGURAN MENURUT KABUPATEN/KOTA Dilihat menurut kabupaten/kota, Kota Denpasar memiliki tingkat pengangguran yang paling tinggi yakni sebesar 4,4% disusul oleh Kabupaten Jembrana, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Badung. Kabupaten lainnya memiliki tingkat pengganguran relatif rendah kurang dari 3%. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung merupakan dua wilayah yang mempunyai tingkat pengangguran lebih dari 3%. Jika dilihat dari jumlah pengangguran, lebih dari 55% penduduk yang menganggur terkonsentrasi pada wilayah perkotaan. Lebih dari 21% di antaranya tersebar di Kota Denpasar dengan jumlah sebesar orang. Tingkat pengangguran terendah terdapat di Kabupaten Bangli dengan tingkat pengangguran hanya sebesar 2,6% disusul oleh Kabupaten Tabanan dengan tingkat pengangguran sebesar 2,8%. Kedua daerah ini merupakan daerah yang subur yang terkenal dengan komoditas pertaniannya. Hal ini memperlihatkan bagaimana sektor pertanian mampu menyerap tenaga lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya yang berakibat pada lebih rendahnya tingkat pengangguran di wilayah pedesaan dibandingkan dengan wilayah perkotaan. 55 Triwulan IV 2008 Tabel Penduduk yang Bekerja, Persentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2007 dalam ribuan Kabupaten/Kota Penduduk 15+ Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran TPAK % TPT % Jembrana 70,8 3,9 Tabanan 78,8 2,1 Badung 76,8 4,5 Gianyar 78,3 2,8 Klungkung 79,9 6,8 Bangli 85,2 1,4 Karangasem 81,1 3,3 Buleleng 77,9 4,0 Denpasar 72,3 5,4 77,4 3,8 Bali Sumber BPS Tabel Penduduk yang Bekerja, Persentase Pengangguran dan Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2008 dalam ribuan Kabupaten/Kota Penduduk 15+ Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran TPAK % TPT % Jembrana 74,7 4,1 Tabanan 76,8 2,8 Badung 75,6 3,2 Gianyar 77,7 2,8 Klungkung 80,9 4,0 Bangli 84,4 2,6 Karangasem 85,8 3,2 Buleleng 77,3 2,9 Denpasar 74,1 4,4 77,9 3,3 Bali Sumber BPS 56 Triwulan IV 2008 Bab 6 Outlook PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I-2009 Pada triwulan I-2009 pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan akan mendapat tekanan dari sisi eksternal dan terdapat potensi terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi, dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran -2,5% - 4,5% y-o-y. Pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama tahun 2009 dari sisi penawaran didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan, dan sektor industri. Sementara dari sisi permintaan pertumbuhan ekonomi secara umum digerakkan oleh konsumsi. 1. Sisi Penawaran Respon di sisi sektoral terhadap sisi permintaan tercermin pada pertumbuhan beberapa sektor ekonomi utama. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi besar antara lain sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR, sektor angkutan, dan sektor industri. Tabel Pertumbuhan Ekonomi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi % y-o-y Sektor perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan tumbuh dengan perkiraan laju pertumbuhan sebesar 2,3%-3,7%. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh masih ramainya kunjungan wisman ke Bali, walaupun dibayangi tekanan akibat krisis finansial global yang melanda sejumlah negara asal wisman. Jumlah kunjungan wisman ke Bali di awal tahun diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun terjadi kontraksi perekonomian di sejumlah negara, namun pelaku pariwisata 57 Triwulan IV 2008 Bali dapat melirik negara Cina, India, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah yang diperkirakan masih tumbuh cukup tinggi. Sektor angkutan diperkirakan tumbuh pada kisaran 1,3%-3,2%. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penumpang pesawat dan pengiriman pos melalui udara. Sementara itu, sektor industri diperkirakan tumbuh pada kisaran 1,1%-2,3%. Pertumbuhan sektor industri dipengaruhi oleh masih terjaganya permintaan produk ekspor khususnya untuk produk-produk handicraft dan furniture. Selain itu, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh sub sektor makanan minuman yang diperkirakan masih tetap tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah kunjungan wisman ke Bali. Sisi Permintaan Konsumsi rumah tangga dan pemerintah diperkirakan masih tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2009 dari sisi permintaan. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan didorong oleh konsumsi non makanan, yang tercermin dari meningkatnya konsumsi semen, penjualan kendaraan bermotor. Selain itu, konsumsi listrik baik untuk rumah tangga maupun industri diperkirakan juga akan tumbuh positif, meskipun pemerintah menggalakkan program hemat listrik, mengingat jumlah kunjungan wisman yang meningkat dan memasuki musim ramai, konsumsi listrik diperkirakan masih tinggi. Tabel Pertumbuhan Ekonomi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi % y-o-y Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sekitar -1,7%-1,2%. Pertumbuhan konsumsi tersebut utamanya dipengaruhi oleh pertumbuhan konsumsi non makanan seperti semen, listrik, mobil, dan sepeda motor. Penrtumbuhan konsumsi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi UMP di Bali yang meningkat sebesar 11,3% menjadi Rp dari tahun 2008 sebesar Rp Sedangkan, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar 4,6%-6,7%. Sementara itu, investasi yang dalam hal ini merupakan penanaman modal tetap bruto PMTB pada triwulan I-2009 diperkirakan tumbuh sebesar 0,8%-1,3%. Tekanan 58 Triwulan IV 2008 permintaan luar negeri yang masih membayangi perekonomian Bali mempengaruhi nilai tambah ekspor, dan diperkirakan pertumbuhan pada triwulan mendatang berkisar 0,4%-1,5%. Sebaliknya, nilai tambah impor diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1%6,4%, terutama didominasi oleh impor bahan baku dan produk pertanian dalam arti luas. PERKEMBANGAN INFLASI TRIWULAN I-2009 Pada triwulan I-2009, laju inflasi regional Bali q-t-q diperkirakan akan turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara triwulanan angka inflasi diperkirakan mencapai 1,1% q-t-q dan sampai dengan akhir triwulan I-2009 berada pada kisaran 1,1% y-t-d. Penurunan inflasi di triwulan I-2009 diperkirakan berasal dari menurunnya tekanan dari kelompok bahan makanan, transportasi dan perumahan. Faktor penentu perkiraan inflasi triwulan I-2009 yang relatif lebih terkendali antara lain karena adanya kecenderungan penurunan harga BBM. Selain itu ketersediaan stok barang kebutuhan pokok khususnya beras masih mencukupi. PERKEMBANGAN PERBANKAN TRIWULAN I-2009 Kinerja perbankan pada triwulan I 2009, secara nominal diperkirakan akan terus meningkat, baik aset, DPK dan kredit. Walaupun pasar uang mengalami tekanan yang cukup berat dan dibarengi dengan perekonomian yang masih lesu pada triwulan I, kinerja perbankan diperkirakan masih akan tumbuh walaupun dalam skala yang sangat terbatas. Selain itu persaingan diperkirakan akan semakin ketat, sehubungan dengan masih tingginya suku bunga baik di pasar uang antar bank maupun suku bunga kredit dan DPK. Selain itu persaingan dengan lembaga keuangan non bank yang semakin menjamur juga diperkirakan akan mempengaruhi kinerja perbankan pada awal tahun 2009. Kredit perbankan diperkirakan akan tetap tumbuh, namun diperkirakan tidak setinggi pertumbuhan pada tahun 2008, sejalan dengan kondisi ekonomi makro regional yang diperkirakan akan mengalami sedikit pelambatan. Ekspansi kredit pada triwulan I diperkirakan tumbuh pada kisaran 19% - 21%. Secara umum, penyebab tumbuhnya kredit adalah dari kegiatan konsumsi yang diperkirakan akan mendorong jenis kredit konsumsi. Dari jenisnya, kredit konsumsi diperkirakan masih tumbuh pesat dan mendominasi pangsa kredit perbankan sejalan dengan terus meningkatnya konsumsi 59 Triwulan IV 2008 masyarakat dan masih dominannya peran konsumsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Kredit jenis konsumsi diperkirakan akan menjadi ujung tombak pertumbuhan kredit di Bali. Kredit modal kerja diperkirakan juga akan tumbuh walaupun diperkirakan akan melambat dibandingkan dengan penyaluran tahun 2008. Sementara kredit jenis investasi diperkirakan akan mengalami pelambatan yang cukup tajam, sehubungan dengan kondisi perekonomian yang diperkirakan melambat dan tingkat suku bunga investasi yang juga diperkirakan akan meningkat. Dari sisi dana, penghimpunan dana masyarakat oleh perbankan diperkirakan masih akan tumbuh walaupun masih dibayangi oleh pertumbuhan yang rendah karena berkurangnya kemampuan menabung masyarakat sehubungan dengan tingginya laju inflasi pada tahun 2008 yang mencapai 9,62% dan pelambatan ekonomi regional. Namun demikian suku bunga simpanan yang masih tinggi yang diberlakukan oleh perbankan diperkirakan akan menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu kinerja pasar uang dan pasar modal yang masih kurang bagus juga diperkirakan akan mendorong masyarakat untuk menyimpan dananya di sektor perbankan. Secara umum, pertumbuhan dana perbankan triwulan I 2009 diperkirakan berada pada kisaran 16% 18%. Hal yang cukup mengkuatirkan yang mungkin timbul pada industri perbankan adalah tekanan NPL yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan melemahnya perekonomian. NPL diperkirakan akan didorong dari penyaluran kredit jenis modal kerja dan kredit skim khusus yang tidak menggunakan jaminan tambahan dalam persetujuan realisasinya. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan rasio NPL pada kisaran 2,5% 3,5%. Namun demikian dengan pengawasan dan pembinaan yang ketat dari perbankan diharapkan NPL dapat ditekan. REKOMENDASI Mempertimbangkan perkembangan perekonomian di Provinsi Bali saat ini, maka rekomendasi yang dapat disampaikan kepada pemerintah daerah yaitu 1. Perlu dilakukan promosi pariwisata ke pasar-pasar baru seperti Kawasan Timur Tengah dengan tetap menggarap pasar tradisional seperti Jepang dan Australia, serta memberikan harga paket wisata yang bersaing dan inovasi paket wisata maupun destinasi wisata. 60 Triwulan IV 2008 2. Mencari pasar ekspor baru di tengah tren penguatan dolar AS dengan menggiatkan kegiatan-kegiatan promosi ekspor. 3. Memperkuat pasar domestik lokal dengan mengkampanyekan gerakan bersama penggunaan produk dalam negeri lokal. 4. Menciptakan iklim investasi yang kondusif antara lain dengan cara menghindari aturan yang tumpang tindih dan kontraproduktif di level pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, meningkatkan kepastian dan penegakan hukum, dan menjamin ketersediaan infrastruktur khususnya listrik, air dan jalan. Memperpendek rantai birokrasi terkait dengan perizinan investasi sehingga menghapus ekonomi biaya tinggi high cost economy dalam berinvestasi. 5. Meningkatkan produk pertanian lokal dengan optimalisasi lahan tidur dan intensifikasi lahan produktif, mengingat impor Bali selama ini didominasi oleh produkproduk pertanian. 61
Sarungtangan yang digunakan sebaiknya merupakan sarung tangan bebas tepung. 2. Pastikan pintu neraca selalu tertutup sebelum, saat dan sesudah digunakan. Pintu neraca tidak boleh terlalu lama dibiarkan terbuka. Hal ini dapat memengaruhi kestabilan neraca dalam membaca hasil penimbangan sampel yang ditimbang. 3.
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Cara Menulis Follow-Up Email Penjualan yang Baik Cara Menulis Follow-Up Email Penjualan yang Baik Email follow-up atau tindak lanjut penjualan adalah cara untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan setelah promosi penjualan awal Anda dan merupakan bagian penting dari proses penjualan. Email yang efektif harus menarik perhatian calon pelanggan, merangkum poin terkuat dari penawaran Anda dan meminta mereka untuk merespons serta membeli layanan atau produk Anda. Agar email tindak lanjut menjadi efektif dan mendapat tanggapan, Anda harus tahu cara mendekati prospek Anda dengan cara yang benar. Pada artikel ini, kami membahas cara menulis email follow-up penjualan yang efektif yang mendapat tanggapan dan memberikan beberapa contoh email follow-up untuk Anda gunakan pada proses penjualan bisnis. Cara menulis email follow-up penjualan yang efektif Setiap email follow-up penjualan berbeda tergantung pada industri dan tujuan yang dimiliki organisasi. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda menulis email follow-up 1. Mulailah dengan baris subjek email yang menarik perhatian Langkah pertama untuk menulis email follow-up penjualan yang bagus adalah dengan menulis judul subjek email yang menarik. Saat Anda menulis header email yang menarik perhatian, prospek Anda akan ingin membuka dan membaca pesan yang Anda kirimkan kepada mereka. Anda dapat menulis email yang bagus dan memiliki waktu yang tepat, tetapi hal tersebut bukan masalah kecuali prospek yang Anda jangkau untuk membacanya. Berikut adalah beberapa contoh baris subjek email Ada update untuk kami? Kami dengan senang hati membantu Anda objektif Masih tertarik dengan layanan kami? Ide untuk peluncuran bisnis Anda Bagaimana kami dapat membantu tujuan Anda? Mari kita bicarakan objektif 10 cara untuk meningkatkan taktik gratis Terima kasih telah bertemu dengan saya Nama merekomendasikan saya untuk menghubungi Anda 2. Personalisasi penawaran menarik Anda Setiap orang yang Anda hubungi untuk email follow-up penjualan memiliki kebutuhan yang berbeda. Cobalah untuk menyesuaikan email Anda untuk mencerminkan kebutuhan individu yang Anda kirimi email. Gunakan nama orang tersebut di email Anda dan rujuk tanggal Anda bertemu atau berbicara dan apa yang Anda bicarakan. Jika Anda tahu orang tersebut tidak ingin membeli barang atau jasa Anda untuk sementara waktu, tanyakan tentang bagaimana pencarian mereka berjalan dan tawarkan bantuan jika Anda bisa. Baca juga Metadata Adalah Hal Penting Untuk Proses dan Mengenali Jenis Informasi 3. Atur waktu email follow-up Anda Praktik terbaik untuk email tindak lanjut penjualan adalah memastikan Anda menetapkan jadwal untuk ditindaklanjuti. Dengan cara ini, Anda tidak akan melewatkan kesempatan tindak lanjut dan Anda dapat mempertahankan bisnis atau layanan Anda di benak calon pelanggan. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan layanan pemasaran email online untuk membantu Anda mengatur informasi prospek agar tetap teratur. 4. Konsisten dengan setiap prospek Prospek Anda mungkin akan memilih untuk memberikan bisnis mereka kepada organisasi yang secara konsisten menjangkau mereka dengan cara yang ramah dan informatif. Tujuan Anda harus menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan dan menawarkan layanan pelanggan terbaik Anda dan secara konsisten memberikan layanan pelanggan terbaik sebelum, selama dan setelah proses penjualan selesai. Pastikan Anda menepati janji Anda dengan menindaklanjuti prospek ketika Anda mengatakan akan melakukannya dan dengan segera memberikan mereka informasi tambahan yang diminta. 5. Ciptakan dan fokus pada nilai Produk atau jasa yang Anda tawarkan mungkin memiliki banyak pesaing. Anda harus menciptakan nilai untuk menarik minat prospek Anda. Cara terbaik untuk menciptakan nilai dalam email ke prospek Anda adalah dengan Bantu pelanggan Anda memvisualisasikan nilai yang akan diciptakan produk atau layanan dalam hidup mereka Jadilah orisinil Mintalah umpan balik Membangun kepercayaan Pelanggan akan menghargainya jika Anda menanyakan pendapat mereka tentang produk Anda dan kemungkinan besar mereka akan membeli produk atau layanan Anda jika mereka yakin Anda benar-benar berusaha membantu mereka atau meningkatkan kehidupan mereka dengan cara tertentu. 6. Gunakan poin menarik tertentu yang telah disebutkan prospek kepada Anda Mungkin bermanfaat untuk mencatat apa yang diinginkan pelanggan sebelum Anda mengirim email tindak lanjut sehingga Anda dapat menggunakan poin menarik tertentu yang telah mereka sebutkan kepada Anda. Ini akan membantu Anda membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan pelanggan. Mereka akan lebih cenderung menanggapi email Anda jika itu tentang topik diskusi tertentu yang mereka sebutkan kepada Anda. 7. Carilah peluang untuk menindaklanjuti Penting untuk memahami kebutuhan dan keinginan klien Anda untuk mencari peluang untuk menindaklanjuti. Misalnya, jika Anda menawarkan layanan pemangkasan atau tebang pohon dan pelanggan menyebutkan bahwa mereka tidak ingin memangkas atau menebang pohon di rumah atau bisnis mereka sampai mereka mengaspal kembali jalan masuk mereka. Maka Anda dapat mencari tindak lanjut- dapatkan peluang dengan mengirim email kepada mereka dan menanyakan bagaimana proses pengaspalan ulang berjalan dan apakah mereka ingin menjadwalkan tanggal untuk melakukan pemangkasan pohon setelah jalan masuk selesai. Baca juga CPA Adalah Cost Per Action yang Berguna Untuk Tingkatkan Jangkauan Pengguna Contoh email follow-up penjualan situasional Akan ada berbagai situasi yang memerlukan template dan sampel email yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh email follow-up penjualan yang dikategorikan berdasarkan situasi 1. Email follow-up pertama ke prospek Ini adalah jawaban umum untuk pertanyaan prospek mengenai produk atau layanan Anda. Anda harus mengirim email ini segera setelah kontak pertama Anda dibuat dengan klien potensial. Subject Kami dengan senang hati membantu Anda objektif Hai {Nama}, Terima kasih telah menghubungi XYZ Co. tentang tantangan Anda saat ini dengan {problem} di lingkungan tim Anda. Kami yakin kami dapat membantu Anda dengan menggunakan {product/service} untuk meningkatkan tim Anda dan memberi Anda {hasil yang diinginkan yang akan memuaskan prospek}. Apakah Anda memiliki waktu 5-10 menit untuk mendiskusikan solusi yang sedang dipertimbangkan oleh tim Anda? Jika demikian, apakah kami dapat menjadwalkan waktu minggu ini? Terima kasih dan sukses selalu, {Nama pengirim} 2. Email tindak lanjut setelah rapat Jika Anda mengadakan pertemuan langsung dengan calon pelanggan, penting untuk segera menindaklanjutinya untuk mengukur minat dan kesediaan mereka untuk bertindak. Berikut adalah email yang menampilkan layanan pelanggan yang hebat dan membantu Anda membangun kepercayaan antara prospek dan organisasi Anda Subject Terima kasih telah bertemu dengan saya pada {tanggal tertentu} Selamat pagi/siang {Nama}, Sangat menyenangkan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang dicari perusahaan Anda selama pertemuan kami sebelumnya. Kami yakin bahwa kami dapat memenuhi kebutuhan Anda dan banyak keinginan Anda. Seperti yang diminta, saya telah melampirkan lebih banyak informasi dan sumber daya untuk membantu memandu Anda selama proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja dan menyelesaikan masalah Anda. Tolong beri tahu saya jika Anda memiliki pertanyaan. Saya akan dengan senang hati membantu Anda. Saya berharap untuk berbicara dengan Anda segera. Terima kasih dan sukses selalu, {Nama pengirim} Baca juga Mengetahui Jenis Iklan dalam Bisnis dan Bagaimana Parameter Iklan yang Sukses Kesimpulan Itulah beberapa tips dalam melakukan follow-up email penjualan dan template yang bisa Anda gunakan untuk situasi tertentu. Melakukan follow-up penjualan pada prospek yang potensial sangat penting agar proses closing lebih cepat terjadi. Selain untuk follow-up email penjualan, hal lain yang biasa terjadi dalam bisnis adalah menggunakan email sebagai sarana pengiriman tagihan penjualan atau pembelian. Jika Anda masih menggunakan pencatatan manual, tentu ini akan memakan waktu karena ada banyak tahapan yang harus Anda lewati. Seperti memfoto invoice fisik, melakukan upload, membuat email dan mengirimnya. Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur otomasi pembuatan invoice dan mengirimnya langsung ke email pelanggan Anda melalui aplikasi salah satunya adalah Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang akan memudahkan Anda dalam melakukan pembuatan invoice, melakukan pencatatan penjualan dan pembelian, melakukan rekoniliasi transaksi otomatis, memantau multi cabang dan gudang, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini Seorang wanita lulusan ilmu marketing. Di Accurate Online, wanita ini akan membagikan berbagai hal yang sudah dipelajarinya tentang strategi dan tips marketing, digital marketing, serta berbagai hal yang berkaitan di dalamnya. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
.
  • 2muj1rpch8.pages.dev/961
  • 2muj1rpch8.pages.dev/214
  • 2muj1rpch8.pages.dev/834
  • 2muj1rpch8.pages.dev/475
  • 2muj1rpch8.pages.dev/635
  • 2muj1rpch8.pages.dev/942
  • 2muj1rpch8.pages.dev/683
  • 2muj1rpch8.pages.dev/645
  • 2muj1rpch8.pages.dev/593
  • 2muj1rpch8.pages.dev/140
  • 2muj1rpch8.pages.dev/685
  • 2muj1rpch8.pages.dev/254
  • 2muj1rpch8.pages.dev/197
  • 2muj1rpch8.pages.dev/719
  • 2muj1rpch8.pages.dev/288
  • jika pembaca informasi lebih lanjut maka pembaca dapat menghubungi